SERENITY-33

48 13 0
                                    

Ivanna tentu tak bodoh hanya untuk memahami maksud percakapan Lagas dan Ladiska tadi. Satu kenyataan kembali ia dapatkan. Aksara... Ternyata pernah melakukan hal kotor tanpa sepengetahuannya. Lalu... Apakah ini maksud Dito kalau ia harus tahu hal  yang telah Aksara lakukan hingga menjadi alasan utama Dito mengusirnya dari rumah. Sekarang Ivanna paham mengapa Dito sungguh-sungguh mengusir Aksara dari rumah. Tidak logis juga jika dipikir kalau Aksara diusir hanya karena ketidak setujuannya pada Dito atas pernikahannya dengan wanita itu. Terlalu berlebihan kalau si pikir.

Pernah disinggung sejenak, bukan, tentang Ladiska? Iya... Sebelumnya Ladiska bukanlah seorang bartender. Ia memutuskan menjadi bartender hanya sebagai dalih dan pelampiasan dengan harapan ia akan mampu untuk menguburnya dalam-dalam dan melupakannya. Namun apa? Saat ia telah berhasil memendam semua hal itu dengan rasa marahnya, Lagas justru menguaknya kembali. Memaksanya agar kembali mengingat hal menyakitkan tersebut.

Sebelumnya, Ladiska bukanlah seorang bartender. Melainkan seorang asisten direktur kedua dari perusahaan ternama 'Mahendra group'. Dan saat itu, direktur kedua Mahendra group adalah Aksara.

Namun, karena kecelakaan yang terjadi diantaranya dan Aksara, Ladiska memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Bohong. Bohong kalau Ladiska menggugurkan kandungannya adalah atas keinginannya sendiri. Ia tentu tak tega membunuh janin dalam kandungannya sendiri dengan alasan yang telah ia ucapkan pada Lagas tadi. Sekali lagi itu adalah kebohongan karena nyatanya, sampai saat ini pun ia merasa menyesal karena menggugurkan kandungannya.

Tapi karena Dito yang acuh tak acuh dengan permasalahan ini dan Aksara yang terlalu lama memberi keputusan, Ladiska merasa marah dan memilih untuk menggugurkan kandungannya sendiri.

Bohong juga cerita tentang Ladiska yang di caci maki oleh atasannya-Aksara- karena itu hanyalah dalih. Namun soal perasaan yang ia miliki terhadap atasannya-Aksara- memang benar adanya. Dan itu tetaplah patah hati terbesar baginya.

Namun, dibalik semua itu, ada hal yang tidak Ladiska ketahui, bahwa karena kecelakaan inilah Aksara diusir dari rumah dan tentu lingsir dari jabatannya juga. Aksara tanggung jawab atau tidak Dito tentu tak peduli karena... Aksara bukan darah dagingnya. Dan membuang jauh-jauh Aksara dari keluarganya adalah pilihan terbaik baginya agar tak membuat nama keluarga mahendra menjadi buruk.

Ivanna sungguh merasa ditampar keras dengan kenyataan. Dito yang mengatakan kalau Aksara bukan Kakak Kandungnya saja telah menamparnya dengan keras. Belum sempat tamparan itu sembuh, ia telah ditampar lagi dengan kenyataan bahwa Aksara ternyata melakukan hubungan kotor dengan Ladiska dan tak bertanggung jawab. Plot twist macam apa ini?

"Silahkan diminum, Ivanna." Suara itu membuat lamunan Ivanna buyar. Gadis itu buru-buru menyeka pipinya yang basah dan tersenyum-dengan berat.

"Terimakasih, Kak."

Ladiska yang baru saja datang membawa secangkir teh panas untuk Ivanna itu lantas duduk di sebelahnya. Ditatapnya wajah Ivanna yang terlihat sembab. Ladiska tahu, tidak mungkin Ivanna dapat menerima kenyataan ini dengan singkat.

"Maafin gue, Van."

Ivanna menatap Ladiska dengan heran. Untuk apa Ladiska meminta maaf pada dirinya?

"Gue udah gagal didik Adik gue. Maaf, ya."

Ivanna menggelengkan kepalanya pelan. "Nggak, Kak. Lo maupun Lagas nggak ada yang salah. Ini salah Kak Aksara, jadi..." Ia menghentikan sejenak kalimatnya, menundukkan kepala untuk menghindari kontak dengan Ladiska. "Gue yang harusnya minta maaf atas nama Kakak gue."

Tak ada jawaban dari Ladiska. Jika mencari siapa yang salah dalam permasalahan ini, maka biang masalahnya tidak akan ditemukan karena menurutnya, semua yang ada dalam permasalahan ini adalah biang masalahnya. Mau disesali sekuat apapun semuanya juga telah terjadi.

SERENITY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang