"Berhenti kalian!"
Suara itu membuat Sakra dan Audrey menghentikan langkah. Mereka saling tatap satu sama lain. Gawat! Mereka tertangkap basah menyelinap masuk ke markas Galvanize.
Sakra merentangkan kedua tangannya di depan Audrey. "Tetap di belakang gue." peringatnya yang dihadiahi anggukan kepala oleh Audrey. Dengan waspada Sakra memutar tubuhnya, ia sudah siap baku hantam jika situasinya memburuk namun, cowok itu justru berteriak begitu melihat seseorang yang menghentikan langkahnya tadi.
"Sstt! Diem!"
Ternyata itu adalah Sandra. Gadis itu sontak memperingati Sakra untuk diam. Mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah mereka, Sandra buru-buru membawa Audrey dan Sakra masuk ke ruangan di belakang mereka. Tampaknya ini adalah gudang.
"Lo barusan teriak, Sandra?"
Suara seorang cowok yang terdengar dari luar membuat Sakra sontak menempelkan jari telunjuknya ke bibir Audrey takut gadis itu tiba-tiba bersuara. Sedangkan Audrey hanya diam di tempatnya. Jarak mereka yang sedekat ini, membuatnya sedikit gugup. Jujur, ia masih merasa takut dengan Sakra mengingat raut amarah cowok itu tadi.
"Iya, soalnya tadi gue lihat tikus." jawab Sandra.
"Dimana? Di gudang?"
Sandra segera mencegah ketika cowok itu hendak membuka pintu gudang. "Enggak! Tadi tikusnya lari keluar, sih."
Cowok itu ber-oh panjang sembari menganggukkan kepalanya. "Lo ngapain disini?"
"Gue mau nyari... sesuatu di gudang."
"Nyari apa?"
"Novel. Iya, keknya kemarin novel gue kebawa masuk sama barang-barang nggak kepakai milik Zergan."
Cowok di hadapan Sandra mengangguk lagi. "Yaudah hati-hati kalau ada tikus lagi."
Sandra mengangguk mengiyakan. Cowok itu beranjak pergi membuat Sandra menghela nafas lega. Namun sesaat kemudian cowok itu kembali menatap ke arah Sandra. "Oh ya, hati-hati juga, kalau ada penyusup segera kasih tahu."
Sandra menganggukkan kepalanya. "Iya." Cowok itu lantas berlalu pergi. Setelah memastikan kalau cowok itu benar-benar telah pergi, Sandra lalu membuka pintu gudang. "Udah aman."
Sandra menyengir dengan heran. Kedua manusia itu, untuk apa mereka saling tatap seperti itu? Bahkan sampai tak menyadari kalau Sandra telah kembali dan membuka pintu.
Tersadar, Sakra segera memutus kontak terlebih dahulu. Cowok itu beranjak dari hadapan Audrey dan memusatkan atensinya pada Sandra. Begitu juga Audrey.
"Gimana? Aman?" tanya Sakra segera yang justru membuat Sandra memutar bola matanya dengan malas. Apa katanya tadi? Mereka sungguh tak mendengar ucapannya.
"Lo berdua ngapain kesini?" tanya Sandra penasaran.
"Gio sama Ivanna dimana?" Audrey balik bertanya. Pertanyaan yang jelas mengemukakan tujuan mereka kemari.
Sandra mengerutkan keningnya dengan heran. "Gio? Ngapain-"
Kalimat Sandra terhenti. Gadis itu melebarkan kedua matanya sedikit terkejut. Benar, sedari tadi ia heran mengapa anak Galvanize segera mempersiapkan diri mereka. Ternyata... Gio akan kemari. Tapi tunggu, Audrey bertanya dimana keberadaan Gio? Itu artinya cowok itu sudah berada disini dan Galvanize sedang menunggu anggota Albatros lain yang berkemungkinan besar akan menyusul kemari.
"Kalau Gio gue nggak tahu tapi Ivanna, Theo bawa dia ke kamarnya tadi. Kalaupun Gio udah disini itu artinya mereka di tempat yang sama."
"Dimana?" Sakra bertanya tak sabaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERENITY (END)
Teen FictionAdakah yang lebih indah dari itu? Saat seseorang tak sengaja menyelami kehidupan orang lain. Haruskah tetap terus menyelam tanpa peduli bahwa dirinya akan tenggelam? Atau memilih untuk berhenti menyelam demi sebuah ketenangan? Benar, semua orang pas...