SERENITY-4

190 76 170
                                    

Bukan Ivanna Clauryen namanya kalau sepulang sekolah langsung pulang ke rumah. Memang, sekalipun ia sudah tak lagi hidup dengan gelimang harta, kebiasaan lamanya tentu tak bisa ia tinggalkan begitu saja. Itu sederhana, sekedar mampir ke kafe favoritnya dan menghabiskan waktu dengan melihat pemandangan yang indah hingga senja tiba. Apalagi dengan rooftop cafe yang langsung menghadap ke langit ini. Nyaman pula. Siapapun betah menghabiskan waktu disana.

'Specta Coffe' adalah salah satu milik teman baik ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Specta Coffe' adalah salah satu milik teman baik ayahnya. Dan tempat ini sudah kerap Ivanna kunjungi sampai beberapa karyawan di kafe ini mengenalnya.

Kali ini Ivanna tidak datang ke Specta Cafe sendirian. Tentu saja bersama Gio. Ia datang kemari bersama Gio. Cowok itu menolak dengan keras tadi, bilang ingin segera pulang dan beristirahat. Tapi Ivanna tak mengizinkannya. Ia balas memaksa Gio dengan keras dan berakhirlah mereka di sini.

Lima belas menit dalam keheningan. Tidak ada yang angkat bicara. Ivanna yang tenggelam dalam pikirannya dan Gio yang hanya diam sesekali meminum Frappuccino miliknya.

Tentu saja Ivanna mengajak Gio bukan tanpa alasan. Ia masih terlalu penasaran dengan sosok yang duduk berhadapan dengannya ini. Ingin memastikan apakah Gio ini sama dengan cowok yang menolongnya tempo hari. Ivanna ini, terkadang mudah penasaran dengan suatu hal. Apalagi dengan hal disekitarnya.

Apakah Gio memiliki saudara kembar? Dan cowok yang menolongnya tempo hari adalah Saudara kembarnya. Tapi, saat memberikan kacamata Gio kemarin, cowok itu mengakui bahwa namanya juga Gio. Mana ada saudara kembar memiliki nama yang sama? Itu kemungkinan kecil karena mayoritas saudara kembar memiliki nama yang berbeda meski satu huruf saja. Atau... Dua Gio dengan wajah yang sama namun orang yang berbeda?

Ivanna menggeleng pelan kemudian meminum Avocado juice miliknya. Yaah... Meskipun ini adalah cafe, Ivanna lebih menyukai Avocado juice daripada kopi.

Melihat tingkah Ivanna, Gio hanya diam saja. Tak berani bersuara. Ia kembali menatap layar ponselnya. Memilih untuk menyibukkan diri di tengah keheningan yang tercipta ini.

Kembali pada Ivanna, ada opsi lain merasuki otaknya. Mungkinkah, Gio memiliki kepribadian ganda? Itu adalah pemikiran yang muncul di otaknya saat masih di sekolah tadi. Tapi, ia lebih memilih mengenyahkan pemikiran itu. Mengingat sedikitnya orang yang memiliki kelainan tersebut.

"Tunggu!" Suara berat Gio membuat lamunan Ivanna terbuyar. Gadis itu beralih menatap Gio dengan pertanyaan mengganjal di benaknya. Ada apa?

Gio menatap sekitarnya. Melepas kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya lantas memijit pangkal hidungnya.

"Kenapa Gue disini?" tanyanya dengan tatapan yang berakhir pada Ivanna. Dengarlah, intonasi suara Gio berubah. Lebih percaya diri dibandingkan saat di sekolah tadi. Apakah...

"Lo?" Gio menatap Ivanna lebih lekat. Bahkan tatapan matanya terlihat menajam dan percaya diri.

"Apa?" Ivanna menaikkan salah satu alisnya dengan heran.

SERENITY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang