"Gisely Aravella?!"
Suara itu membuat gadis SMA itu menoleh dan saling tatap dengan Ivanna.
"I-Ivanna?" panggil Gisel memastikan.
Ivanna tersenyum lantas duduk disebelah Gisel. Mudah saja gadis itu menyimpulkan kalau ini adalah Ivanna. Tentu dengan badge name di seragam Ivanna Ya, Gisely Aravella adalah teman Ivanna saat SMP. Dengan Seragam yang gadis itu kenakan cukup menjelaskan kalau ia bersekolah di SMA Nusa Bangsa. Sekolah Ivanna dulu.
"Kamu... Di Nusa Bangsa sekarang?" tanya Ivanna karena saat ia masih di SMA itu Gisel tidak bersekolah disana.
Gisel mengangguk. Benar tebakan Ivanna.
"Lo apa kabar?" tanya Gisel.
Ivanna tersenyum. "Gue baik-baik aja. Lo sendiri gimana?"
Gisel terdiam cukup lama. Ia menatap Ivanna dengan tatapan mata sayunya. "Gue pindah ke SMA Nusa Bangsa karena keluarga gue pindah ke kota ini."
Tidak. Itu bukanlah jawaban yang tepat. Ivanna menanyakan tentang kabar. Bukan alasan pindah ke SMA Nusa Bangsa. Namun itu cukup membuat Ivanna tahu kalau mungkin saja kabar Gisel sedang tidak baik-baik saja meski ia tak tahu kenapa.
"Sejak kapan pindah?"
"Seminggu lalu" jawab Gisel. Gadis itu menatap Ivanna lekat. "Gue ketemu sama Evanna."
Ivanna tertawa pelan dibuatnya. "Itu sih wajar! Lo satu sekolah sama dia."
"Kalau gitu kenapa lo nggak satu sekolah sama Evanna?"
Ivanna terdiam seribu bahasa atas pertanyaan yang Gisel ucapkan. Gadis itu terdiam cukup lama sebelum akhirnya kembali membuka suara. "Sebelumnya gue juga sekolah disana. Baru pindah beberapa minggu ini."
"Kenapa?"
Ivanna tersenyum dengan canggung. "Gue--"
"Evanna bilang lo buat masalah dan diusir dari rumah."
Ivanna terdiam sembari mencerna kalimat yang baru saja Gisel katakan. Apa maksudnya?
"Evanna yang bilang gitu?" tanya Ivanna setengah tak percaya yang lantas dijawab dengan anggukan kepala oleh Gisel.
Ivanna tersenyum dengan heran. Kenapa Evanna mengatakan hal itu pada Gisel? Bukankah ia pergi dari rumah itu sudah cukup untuk membuat Evanna merasa senang? Tentu karena tak ada lagi yang perlu Evanna perebutkan dari dirinya. Ditambah Ivanna juga pindah sekolah.
"Kalau boleh tahu, lo ada masalah apa?"
Ivanna diam sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Gisel. "Bukan gue, Gis! Tapi Kak Aksa."
Gisel yang tak memahaminya lantas mengerutkan keningnya dengan tanda tanya besar di kepalanya. "Kak Aksa?"
Ivanna menghela nafas panjang. "Bokap gue nikah lagi. Kak Aksa nggak setuju terus dia diusir sama Papa."
"Terus, lo?"
"Dirumah itu cuma Kak Aksa satu-satunya orang yang bisa jadi sandaran gue. Yang ngerti sama keadaan gue. Kalau gue nggak ikut Kak Aksa pergi... Gue nggak tahu apa gue bakal baik-baik aja disana."
Gisel tahu. Ia paham apa yang Ivanna rasakan. Hal itu berkat ia dan Ivanna yang berteman baik dengan Ivanna dulu saat SMP. Bahkan sebenarnya sejak mereka masih SD. Dapat dikatakan kalau mereka adalah teman masa kecil. Hanya saja terpisah saat memasuki SMA. Tak menyangka mereka akan bertemu kembali setelah satu tahun berpisah.
Ivanna teringat. Dulu, ia tak hanya berteman dengan Gisel saja. Mereka berdua juga memiliki seorang teman perempuan yang entah dimana sekarang. Ia berpisah saat memasuki SMP. Terhitung empat tahun sampai sekarang mereka tak bertemu.
![](https://img.wattpad.com/cover/308724649-288-k514679.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENITY (END)
Teen FictionAdakah yang lebih indah dari itu? Saat seseorang tak sengaja menyelami kehidupan orang lain. Haruskah tetap terus menyelam tanpa peduli bahwa dirinya akan tenggelam? Atau memilih untuk berhenti menyelam demi sebuah ketenangan? Benar, semua orang pas...