4

509 81 24
                                    

"Mantaaap" Seru deva saat pesanannya datang. Dengan semangat ia mengambil sendok dan garpu untuk makan mie rebus yang di pesan.

"Bagi dek, dikit" pinta Nugraha.

"Pesen sendiri yah, ini punya deva" kata deva sambil menyendok mie.

"Pelit banget, dek" gerutu Nugraha dan memesan satu lagi.

"Ahkwhwkkkh" Deva menggerakan mulut dan mengeluarkan suara tidak jelas karena kepanasan, membuat Nugraha tertawa.

"Itu akibat pelit sama ayah" kata Nugraha di sela tawanya.

"Huf-Huf, panyaaas" keluh deva dan menjulurkan lidahnya.

Nugragaa hanya menggeleng melihat anaknya yang menjulurkan lidah karena kepanasan. Sementara deva kembali melanjutkan makan.

Saat sedang makan, terdengar suara lato-lato dan itu mengganggu pendengarannya.

"Berisik banget sih, ganggu lagi makan aja" ia mengomel karena terganggu dengan suara lato-lato yang di dengar.

"Kenapa, dek?" tanya Nugraha.

"Itu yah, berisik banget dari tadi. Bikin pusing aja" jawab deva.

Nugrahaa tertawa mendengar jawaban anaknya, membuat deva melihatnya.

"Kenapa ketawa, yah?" tanya deva

"Emang kamu pikir dari tadi yang di rumah nggak pusing denger kamu main lato-lato? Makanya bunda sampe nyuruh tidur di luar?" Jelas nugraha.

"Masa sih, yah? Kalau lagi maen tuh asik aja, nggak pusing gini. Ternyata kalau denger bikin kesel" jawab deva dan kembali makan mie.

"Dek" panggil Nugrahaa

"Apa, yah?"

"Jidat kamu biru, nanti kalau di tanya bunda jangan bilang gara-gara ayah, ya?" Bujuk nugraha.

"Kenapa, yah? Kan emang gara-gara ayah"

"Bisa habis ayah sama bundamu" jawab nugraha dan deva mengangguk.

"Tenang yah, santai aja" jawab deva dan nugraha tersenyum senang.

Pletok-pletok - pletok

"Woi Anjeng..Berisik Banget, Lo!" Deva berteriak saking kesal dengan suara lato-lato yang didengar.

Nugraha yang sedang minum kopi mendelik mendengar umpatan deva. Ia memperhatikan anaknya yang keluar dari warkop dan menghampiri anak- anak yang sedang main lato-lato.

"Heh, bocil, bisa berhenti nggak, lo! Udah malem masih aja pletak-pletok, lo!" omel deva

"Apaan sih bang, ganggu kita lagi maen aja" sahut salah satu anak.

"Kalau mau maen sana di rumah! Berisik aja, lo. Gue bilangin bapak lo ya berisik di sini" ancam deva, membuat anak-anak di depannya ketakutan.

"Huh, nggak asik, gangguin aja kita lagi maen" gerutu salah satu anak, kemudian mengajak teman-temannya pergi.

"Devano, kamu kalau ngomong bener-bener nggak ada filter, ya. sembarangan binatang di sebut"

Nuga menjewer deva " pulang!" lanjut nugraha setelah melepaskan telinga anaknya.

"Sakit tau, yah" keluh deva sambil memegang telinganya yang sakit.

"Biarin aja, salah siapa ngomong kasar" jawab Nugraga dan pergi lebih dulu. tak lama deva mengikutinya di belakangnya.

_________________

Angga yang baru selesai belajar keluar kamar karena penasaran adiknya tidak kembali padahal sudah jam 10 malam.

Devano Anggara ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang