40

345 62 11
                                    

Malam yang di tunggu deva sudah datang, itu artinya saat nya menjalankan rencana nya untuk pergi ke bascamp sebelum pergi ke tempat balapan. Angga menahan tangan deva yang baru keluar kamar dengan menggunakan jaket bertulis lions di bagian punggung nya.

"Mau kemana lo?" tanya angga sambil memegang tangan deva.

"Cari kesenangan yang nggak gue dapet di rumah" jawab deva dan menarik tangan nya.

"Lo bisa diem di rumah nggak?" - angga

"Enggak, nggak asik di rumah" jawab deva dan pergi begitu saja.

Akh

Deva menghentikan langkah nya saat tiba tiba pinggang nya terasa nyeri, membuat angga mendekati nya.

"Kenapa?" tanya angga

Deva menegakkan badan nya, kemudian melihat angga seperti biasa.

"Kepo" jawab deva dan pergi.

"Tck anak itu bener bener udah nggak bisa di atur"

Kata angga dan pergi ke kamar nya untuk mengambil jaket.

"Gara gara aiden, tuh anak jadi makin bengal" gerutu angga sambil memakai jaket tunder dan pergi setelahnya.
.
.
.
.
.

Angga, alex dan leo bermain main di jalanan dengan balapan untuk seru seruan. Bams tidak seperti biasanya yang begitu antusias beratraksi dengan motor, malam ini dia hanya duduk di atas motor menjadi penonton.

Bams tersenyum saat melihat anak lions yang datang, tapi tidak dengan alex, angga dan leo yang merasa terganggu. Mereka langsung melajukan motor untuk bergabung dengan bams.

Mereka melihat anggota lions yang membuka helm bersamaan.

"Aiden" ucap alex, leo dan bams yang kaget melihat aiden bergabung dengan lions. Hanya angga yang tidak kaget Karena dia sudah tau.

"Maksud lo apa den? Lo gabung sama musuh?" tanya alex dengan emosi.

"Musuh? Lo aja kali, gue sama mereka itu temenan" jawab aiden membuat alex dan leo emosi mendengarnya.

"Penghianat lo, den" kata leo dengan emosi.

"Gue nggak berkhianat karena gue gabung setelah keluar dari tunder" jawab aiden dengan santai, Membuat mereka yang mendengar semakin emosi.

"Kenapa sih masih ngurusin aiden? Dia udah bukan anggota tunder lagi, jadi berhenti ngusik dia!"

Kata deva dan di angguki anggota lions yang lain tanda setuju.

"Kita datang kesini bukan cuma buat pamer aiden jadi anggota lion sekarang, tapi kita kesini mau nantang anak tunder buat balapan"lanjut deva.

"Kalau kita nggak mau?" -alex

"Ya nggak papa sih, berati tunder itu emang pecundang, payah dan ~ " deva menghentikan ucapan nya karena angga memotong ucapan nya.

"Mau lo apa sih?"

Angga turun dari berjalan ke tengah, begitu juga dengan deva yang turun dan jalan ke tengah sampe mereka berdiri saling berhadapan.

Tatapan tajam kedua nya menjadi pusat perhatian dari dua anggota motor yang melihat saudara kandung berhadapan sebagai musuh.

"Pulang lo!" usir angga

"Nggak mau" tolak deva

"GUE BILANG PULANG YA PULANG SEKARANG" - angga

"GUE NGGAK AKAN PULANG SEBELUM LO LAWAN GUE, ANGGARA" sahut deva tanpa menyebut embel embel abang.

"Dengerin gue! Pulang sekarang atau ~ "- angga

Devano Anggara ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang