gaes....
Sebelum lanjut ke cerita, kenalan dulu ya sama dokter bram, papah nya aiden.
Ini dia visual dokter bram, nggak kalah ganteng kan sama anak nya 😀
❤❤❤❤❤❤❤
Deva terbaring lemah di ranjang pesakitan, dia terpasang infus dan masker oksigen untuk untuk memperbaiki kondisinya yang lemah. Seharusnya deva di bawa ke rumah sakit, tapi deva menolak. Dia bahkan meminta petugas polisi untuk tidak memberitahu ayah nya.
"Bagaimana keadaan nya?" tanya petugas polisi pada dokter yang menangani deva.
"Anak ini memiliki masalah dengan ginjal nya, dia tidak bisa di rawat di sini" jawab dokter dan petugas mengangguk.
"Hubungi saja keluarga nya, katakan kalau ~ "- dokter menghentikan ucapan nya karena deva memotong ucapan nya.
"Jangan! Jangan kasih tau ayah" pinta deva dan perlahan merubah posisi nya menjadi duduk.
"Kenapa bangun? Tiduran saja!" titah dokter, tapi deva menolak dengan menggeleng.
Deva melihat petugas polisi yang berdiri di belakang dokter.
"Pak polisi, tolong jangan kasih tau ayah kalau saya sakit. Kasian ayah, nanti banyak fikiran" pinta deva dan petugas polisi mengangguk sebagai jawaban.
"Deva, kenapa kamu tidak mau memberitahu ayah mu? Kamu harus di bawa ke rumah sakit, kondisi ginjal mu tidak baik baik saja, bahkan sepertinya jantung dan paru paru mu juga bermasalah"- dokter.
"Aku nggak papa kok dokter, nanti juga sembuh. Oh ya kalau infus nya udah habis, saya mau kembali ke sel" kata deva dan dokter hanya mengangguk sebagai jawaban.
.
.
.
.Nuga melihat kamar angga yang di tutup rapat, sejak bicara dengan nya tadi siang angga tidak keluar dari kamar. Sebagai seorang ayah, nuga tidak mau terjadi sesuatu pada anak nya lagi.
Tok, tok, tok
Nuga mengetuk pintu dan membukanya karena angga tidak mengunci pintu nya. Nuga masuk dan berjalan ke arah angga yang duduk di tempat belajar.
"Boleh ayah duduk?" tanya nuga dan angga mengangguk.
Nuga duduk di kursi sebelah angga, kemudian melihat angga dengan lekat.
"Kamu kenapa nggak keluar dari kamar?" tanya nuga.
"Nggak papa" jawab angga tanpa melihat ayah nya.
Nuga mengangguk mendengar jawaban angga.
"Ayah minta maaf ya" kata nuga, membuat angga melihat ke arah nya.
"Untuk apa?" tanya angga
"Karena ayah nggak bisa jadi ayah yang baik untuk anak-anak ayah" jawab nuga dan melihat angga dengan kata berkaca kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano Anggara ✅
Teen FictionDevano anggara adalah adik kakak yang sama-sama memiliki sifat keras kepala dan bertindak sesuka hati yang berujung sebuah penyesalan.