"Lo ngomong apa sih? Udah jelas jelas aiden di bunuh sama deva, Jadi ~ "- alex
"NGGAK USAH BOHONG, ANJING! UDAH DI BILANG GUE ADA DI SANA MALAM ITU, GUE LIHAT DENGAN MATA KEPALA GUE SENDIRI LO NUSUK AIDEN.
"Lo yang udah bunuh aiden, bukan deva. JADI LO YANG HARUS DI PENJARA LEX, BUKAN NYA DEVA"
Leo melihat alex dengan emosi, dada nya bahkan naik turun dengan cepat dengan deruan nafas yang terdengar jelas. Sementara alex malah tertawa remeh mendengar semua perkataan leo.
"Terus kenapa kalau lo liat gue yang udah nusuk aiden? Lo mau laporin gue? Mau bilang sama bokap nya aiden kalau gue yang udah bunuh anak nya?
HAHAHAHAHAHAHAHA
Alex tertawa sebelum melanjutkan ucapan nya, kemudian melihat leo dengan ekspresi yang terlihat menyeramkan.
"Percuma, nggak akan ada yang percaya karena bukti nya mengarah ke deva. Pisau itu bukti nya kalau deva yang udah nusuk aiden
"Bokap nya aiden juga percaya dan udah benci banget sama deva" kekeh alex sambil melihat leo dengan remeh.
"Lo mau laporin gue? Coba aja kalau berani!" alex berdecak dan kembali tertawa setelahnya.
"Jangan lupa leo, bokap lo punya hutang sama bokap gue, kalau bukan karena bokap gue, lo dan keluarga lo pasti udah jadi gelandangan sekarang" kata alex, membuat leo diam dengan wajah menunduk.
"Emang bener gue udah bunuh aiden" lanjut alex, membuat leo kembali melihat alex tanpa ekspresi.
"Semua gara gara deva, kalau aja si deva itu nggak ungkit ungkit masalah kecelakaan nya, semua itu nggak akan terjadi. Aiden nggak akan cari bukti soal siapa orang yang udah buat deva celaka dan gue nggak akan bunuh aiden.
"Aiden pasti masih hidup kalau dia nggak sok-soan jadi pahlawan biat deva" alex menghela nafas sebelum melanjutkan ucapan nya.
"Kalau lo mau salahin orang, salahin aja deva! Bukan gue" lanjut alex dan tertawa kecil.
"Dasar gila, otak lo bener bener udah nggak waras lex. Bisa bisanya lo nyalahin orang lain, padahal lo itu penjahat nya" jawab leo dan alex mencebik tidak perduli.
"Gue emang penjahat, tapi jangan lupa leo. Bokap gue pengacara, kasus gue bisa dengan gampang dia tangani. Gue bisa cuma jadi saksi, tapi deva tetap tersangka nya" - alex.
"Gue nggak akan biarin lo bebas lex, gue akan lapor polisi dan bilang kalau semuanya itu salah lo" tegas leo.
"Oh ya? Apa lo bisa lakuin itu? Sementara lo terjebak di sini" kata alex, membuat leo diam.
Leo menelan salivanya dan melangkah mundur saat melihat alex bergerak mengambil botol alkohol yang ada di atas meja.
"Coba keluar dari sini kalau bisa!" kata alex sambil melihat leo dengan tajam, kemudian mendekati leo dengan tangan menggenggam botol alkohol.
"Mau ngapain lo?" tanya leo dengan wajah tegang dan juga takut.
"Nutup mulu lo kayak gue nutup mulut aiden" jawab alex dan tersenyum smirk.
Alex terus berjalan ke arah leo yang menghindari nya dengan tatapan dan ekspresi yang menakutkan.
"MATI LO ~ "- alex
Brak
Alex dengan reflek menoleh dan berbalik ke arah pintu yang di dobrak dari luar, dia benar benar kaget saat melihat nuga, bram, bams dan anak lions datang.
"Kalian ~ "- alex
"Kenapa lex? Kaget ya?" kata bams sambil melihat alex dengan remeh.
Alex diam untuk sesaat, kemudian melihat orang yang ada di depan nya setelah menyadari sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano Anggara ✅
Teen FictionDevano anggara adalah adik kakak yang sama-sama memiliki sifat keras kepala dan bertindak sesuka hati yang berujung sebuah penyesalan.