34

321 64 11
                                    

Aiden mengajak bams bicara tanpa anggota yang lain. Aiden sengaja mengajak bams keluar membeli cemilan dan mengajak nya bicara setelah membeli cemilan.

"Lo mau ngomong apaan sih? Sampe ngajak keluar gini?" tanya bams sambil makan cemilan.

"Gue mau tanya soal motor gue" jawab aiden.

"Motor? Kenapa?" tanya bams penasaran.

"Waktu gue sakit dan absen kumpul di basecamp, motor gue ada di basecamp kan? Kunci motor gue juga ada sama lo" kata aiden dan bams mengangguk.

"Terus?"- aiden

"Lo pake motor gue nggak selama gue nggak ada?" tanya bams.

"Motor lo sering di pake buat keluar, kenapa emang? Ada yang rusak?" tanya bams.

"Nggak ada sih" jawab aiden dan minum setelahnya.

Aiden melihat bams yang sedang minum dengan lekat.

"Tadi motor gue katanya di pake keluar? Di pake apa aja sih bams?" tanya aiden dengan santai.

"Biasanya sih buat beli makan aja sih, sekalian manasin" jawab bams

"Cuma itu aja? Nggak ada yang lain?" tanya aiden.

Bams diam beberapa saat untuk mengingat.

"Oh iya gue lupa, motor lo sempat di pake balapan" kata bams, membuat aiden penasaran.

"Balapan? Sama siapa?" tanya aiden.

"Sama alex, waktu itu motor dia rusak. Jadi dia pake motor lo buat balapan, tapi pas balapan ada polisi dan kita kabur waktu itu.

"Kalau nggak salah lagi hujan juga waktu itu, biar nggak ketangkep kita semua pencar dan alex motong jalan biar lolos dari kejaran polisi, sementara gue sama leo lewat jalan lain" - bams.

"Kalau apa yang bams bilang itu bener, ada kemungkinan dia adalah orang yang menyebabkan deva celaka" kata aiden setelah ingat pembicaraan nya dengan bams tempo hari.

"Alex, lo harus bertanggung jawab atas perbuatan lo" lanjut aiden dan memejamkan mata untuk memikirkan bagaimana mendapatkan bukti kalau dia memang salah.

Aiden menoleh saat mendengar pintu di buka dari luar. Dia langsung beranjak dari duduk nya saat melihat angga yang datang dengan emosi.

"Angga" ucap aiden.

Angga berjalan mendekati aiden dan berdiri tepat di depan nya.

"Ngapain lo di sini?" tanya angga dengan serius.

"Jagain adek gue" jawab adien dengan singkat.

"Adek? Siapa yang lo maksud adek?" - angga

"Deva, dia adek gue karena gue udah adopsi dia" jawab aiden dengan santai.

Angga tertawa mendengar jawaban aiden.

"Adopsi? Lo kira deva anak kucing? Dia itu punya keluarga dan dia juga punya kakak. Jadi nggak usah sembarangan lo kalau ngomong!" ketus angga.

"Suka suka gue lah, orang deva nya mau jadi adek gue. Kenapa lo yang sewot? Lo kan udah nggak perduli sama adek lo, jadi biarin deva buat gue.

"Gue bakal urus adek gue dengan baik. nggak kayak lo, nyakitin doang bisanya" sahut aiden, membuat angga kesal mendengarnya.

"Nggak usah ikut campur lo! Deva itu adek gue, bukan adek lo"

Angga melihat aiden dengan emosi, sementara aiden hanya tertawa dengan ekspresi mengejek.

Devano Anggara ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang