Angga hanya diam di perpustakaan, dia juga melihat bagaimana murid yang di sana menggunjing deva, membuat angga kesal sekaligus malu.
"Si deva katanya di keluarin dari sekolah"
"Ya pastilah itu, ya kali udah bunuh orang masih mau di terima di skeolah"
"Kasian sih sebenernya, deva itu anak nya baik, tapi nggak nyangka dia bisa bunuh orang"
Angga menghela nafas, kemudian memasang earphone di telinga nya.
"Kenapa sih dev, kenapa lo harus bikin malu kayak gini. Gue sayang sama lo dev, tapi gue juga malu" - batin angga.
"Angga langsung mengusap mata nya air mata nya yang hampir jatuh saat melihat aron, rion dan evan berjalan ke arah nya.
"Di sini ternyata" kata rion dan duduk di depan angga, sementara evan dan aron duduk bersebelahan di samping rion.
Angga melepas earphone nya dan melihat mereka.
"Ngapain kalian kesini?" tanya angga.
"Kita cuma mau pastiin lo baik baik aja" jawab aron.
"Gue baik baik aja, lagian ngapain perduli sama gue? Bukannya gue udah bukan temen kalian lagi?" tanya angga
"Kapan? Kayaknya lo sendiri yang ngomong" - rion
"Bener tuh, perasaan kita nggak pernah ngomong gitu" -evan
"Tapi kenyataannya emang gitu kan?"- angga
"Ngga, kita emang marah dan kesel sama perubahan sikap lo, tapi bukan berati kita bakalan ninggalin lo saat lo terpuruk kayak gini" kata aron, membuat angga menunduk malu dan juga sedih.
"Maafin gue, gue salah" kata angga dengan mereka mengangguk.
"Kita udah maafin lo kok, tapi tolong jangan kayak gitu lagi" sahut rion, membuat angga melihatnya.
"Sorry kalau semalem gue keterlaluan, tapi gue cuma pengen ko tau aja kalau lo itu salah" lanjut rion dan angga mengangguk dengan mata berkaca kaca.
"Makasih, makasih udah maafin gue - makasih" kata angga dengan perasaan bersalah dan mereka mengangguk sebagai jawaban.
"Bang, kita mau besuk deva nih. Lo ikut kan?" tanya evan.
"Enggak, nanti gue besuk sendiri aja" jawab angga.
"Ya udah kalau gitu" kata evan, kemudian melihat aron dan rion.
"Yok bang, kita jalan sekarang aja. Takut tutup jam besuk" ajak evan dan beranjak dari duduk nya.
"Lo yakin nggak mau ikut?" tanya rion dan angga menggeleng sebagai jawaban.
Rion hanya menghela nafas, kemudian beranjak dari duduk nya di ikuti aron. Setelahnya mereka bertiga pergi meninggalkan angga.
"Maafin gue dev, ternyata gue masih belum bisa ketemu sama lo. Gue kangen sama lo, tapi gue juga malu dev, gue malu" kata angga dan menunduk sedih.
.
.
.
.Kantor polisi.
Deva tersenyum pada evan, aron dan juga rion. Dia senang karena teman teman nya membesuk Nya.
"Makasih ya udah besuk gue" kata deva dan melihat mereka tanpa menghilangkan senyuman nya.
"Kita bakalan besuk lo karena lo temen kita dev"- aron
"Oh ya, lo gimana kabarnya di sini? Kok muka lo pucet sih? Muka lo itu kayak bengkak nggak sih?"- evan
"Perasaan lo aja kali, gue biasa aja kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano Anggara ✅
Teen FictionDevano anggara adalah adik kakak yang sama-sama memiliki sifat keras kepala dan bertindak sesuka hati yang berujung sebuah penyesalan.