[Gallan Family] Perkara parfum

368 14 1
                                    

Rega dan Juan yang menikmati libur semester kali ini di rumah. Mereka baru beberapa jam datang sehingga cara terbaik bermalas malasan adalah menonton film. Tubuh mereka terbaring di sofa sambil mengunyah cemilan. Saat sedang asik menyaksikan adegan action di film, suara pintu terbuka membuat dua kakak beradik saling melihat ke sumber suara lalu munculah papah mereka baru pulang.

Gallan yang melihat dua putranya ada dirumah sedikit heran, karena mereka tidak bilang mau pulang hari ini.

"Katanya mau balik Senin?" Ujar Gallan sambil mendekat dan mengusap rambut dua putranya itu. Anehnya tak seperti biasa, wajah dua putranya ini menatap Gallan dengan tajam.

Belum sempat bertanya, suara pintu terbuka membuat mereka bertiga melihat ke arah pintu.

"Pah! Buruan mandi sana, papah bau!" ucap Juan mendadak, Gallan mengerutkan keningnya karena ia rasa tak sebau itu tubuhnya.

"Udah buruan, Pah!" Kini Rega menarik papahnya untuk pergi, sambil menarik jas yang papahnya pakai. Gallan hanya bisa pasrah dan menuruti Rega.

Juan segera berlari menuju mamahnya lalu memeluk dengan manja, Mamah yang melihat Juan menyambutnya sedikit kaget. "Adek sampai rumah jam berapa?" ucap mamah sambil membalas pelukan putranya.

"Belum lama mah" Juan mencium pipi mamahnya lalu mengambil tas yang ada di pundak mamah ke pundaknya.

"Udah makan belum?"

"Belum, kan setiap pulang harus makan masakan Mamah." mamah hanya tersenyum melihat senyuman di wajah Juan.

"Yaudah, biar Mamah siapin dulu ya".

Rega baru keluar dari kamar papah mamahnya sambil membawa jas yang tadi dikenakan papah. Rega yang melihat mamahnya kini bertatapan lalu langsung berpura pura sakit perut dan kabur ke kamarnya.

"Kakak kamu gapapa, kan?"

Juan yang kebetulan ada dibelakang mamahnya langsung mengambil insiatif untuk menjawab.

"Haha ..., Gapapa kok Mah, tadi kayaknya salah makan." Melihat Juan menjawabnya dengan Ragu, mamah mengerutkan keningnya.

"Mamah kenapa liatin Adek gitu?" ucap Juan sambil mengeluarkan suara anak kecil dan menatap dengan wajah memelas andalannya.

"Kalian sedang menyembunyikan sesuatu?" Melihat mamahnya langsung bertanya seperti itu, Juan menggelengkan kepalanya dengan kuat.

"Apa yang harus kami sembunyikan dari mamah? Ayolah Mah ... Aku sudah lapar." Juan langsung membalikan tumbuh mamahnya untuk kembali berjalan kedepan sambil mendorong bahu mamahnya. Jantung Juan benar - benar berdebar kencang karena mamahnya hampir saja tau sesuatu.

.

.

.

Saat ini Rega dan Juan berada di kamar Rega. Mereka berdiri di tepi tempat tidur dan menatap jas yang ada di kasur.

"Itu bukan parfum mamah," ujar Juan.

"Udah dipastikan?" tanya Rega melihat ke arah adiknya

"Hmm," jawab Juan singkat yang menyatakan ia telah memastikan hal tersebut. Rega mengerutkan dahinya dan mengambil jas tersebut.

"Jadi? Apa yang harus kita lakukan?" tanya Juan pada kakaknya.

"Tentu saja kita harus bertanya pada papah"

"Apa mungkin papah berselingkuh?" ujar Juan merasa itu adalah kemungkinan yang muncul di otaknya.

"Mungkin" Rega dan Juan kini saling menatap satu sama lain dengan tatapan dingin dan sedikit amarah.

Short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang