[Mariel] cinta anak SMA

199 9 0
                                    

Kantin menjadi sangat ramai saat jam istirahat. Mariel bersama dengan adik - adik kesayangannya seperti biasa berada di sana untuk makan bersama. Juan yang terlihat masih mengantuk menguap lebar, Rega segera menutup mulut adiknya itu agar tidak mempermalukan image adiknya. Mariel yang melihat hanya tersenyum dengan tingkah dua bersaudara itu.

"Jadi kapan lu bakal nyatain?" ujar Deril sambil membuka bungkus roti di tangannya

"Emang harus di ungkapin?" Deril benar benar tak percaya, si tertua di gengnya itu begitu penakut untuk menyatakan cinta.

"Lu itu harus beran- anjir! Balikin roti gue!" Deril lupa dengan ucapan seriusnya karena Leno baru saja mencuri roti milik Deril.

Mariel yang berhadapan dengan mereka berdua hanya menghela napas. Julio yang ada disamping mereka berusaha mendamaikan keduanya tapi sepertinya percuma. Deril mencekik leher Leno agar dia memuntahkan apa yang dia makan.

Ditengah keributan tersebut Ciko yang berada di samping Mariel menepuk pundak Mariel, secara reflek Mariel segera melihat ke Ciko. Ternyata seorang gadis yang Mariel suka baru saja datang ke kantin dengan teman - teman nya.

"Samperin sana," ucap Ciko menggoda kakak tertuanya ini.

"Ga ah."

"Halah, penakut."

"KAKK RINNN! " suara keras Juan tiba - tiba membuat Mariel dan Ciko kaget.

Bocah gila, batin Mariel dan Ciko secara bersamaan.

Gadis yang disukai Mariel melambaikan tangannya untuk menyapa balik Juan. Mereka saling mengenal karena dulu kelas Juan diampu olehnya saat masa orientasi sekolah. Mengingat sifat Juan yang friendly tentunya tidak asing jika dia dekat dengan siapapun.

Melihat perempuan yang disukainya tersenyum, Mariel juga tersenyum. Namun, senyum Mariel langsung berubah saat Ciko mengejeknya.

"Yah beraninya liatin doang, disuruh deketin ga mau."

"Brisik!"

Short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang