Joddy meletakan segelas jus mangga di meja ruang tengah. Ia lalu merangkul tubuh kecil istrinya yang sedang asik membaca sebuah naskah drama sehingga buku di tanganya hampir jatuh.
"Joddy!" Sang istri memukul paha Joddy dengan tangan kecilnya. Joddy tidak protes malah mencium pipi istrinya dengan lembut.
"Drama? Film?" tanya Joddy sambil mengambil buku naskah dari tangan istrinya.
"Drama." Istri Joddy memilih membiarkan suaminya melakukan apa yang dia mau. Ia memilih mengambil segelas jus yang tadi dibawa Joddy lalu meminumnya.
"Udah ada pemainnya?"
"Udah, tapi masih nunggu satu orang." Joddy sekilas membaca lalu menutup nya, ia tak terlalu paham.
"Jusnya kemanisan"
"Makanya kalau minum jangan liatin aku," ucap Joddy sambil tersenyum. Namun, sang istri memalingkan wajahnya bahkan membelakangi joddy sambil menghela napasnya.
"Hei... Hei... wajah ini incaran para wanita."
" Hmm" Joddy mengetuk kepala sang istri dengan buku naskah membuatnya kini menghadap pada dirinya.
"Ngajak ribut ya?"
"Mau ribut di mana? Ranjang?" goda Joddy dengan wajah genitnya.
"Dasar mesum!" Joddy menarik lengan istrinya dan membuatnya kini ada di pelukan tubuh Joddy.
"Kamu ga pengen kasih adek buat Ciko?"
"Ciko aja ga mau punya adek."
"Kata siapa?"
"Tanya aja sana." Baru berucap, tiba - tiba suara langkah kaki dari arah depan terdengar. Mamah buru - buru bangkit dari pelukan suaminya. Ia lalu duduk di samping Joddy.
"Mamah!!" teriak anak 7 tahun ini sambil berlari mencari mamahnya.
"Mamah di ruang tengah sayang." Ciko langsung menghampiri mamahnya dan memeluknya. Ciko mengambil sesuatu dari kantong celananya lalu memberikan pada mamah.
"Apa ini?"
"Hadiah!0" Ciko tersenyum seperti bangga memberikan sesuatu pada mamahnya.
"Astaga, cantik banget kalungnya" mamah melihat itu adalah kalung dari manik - manik buatan tangan, walau sedikit berantakan tapi ini pasti dibuat susah payah oleh putranya.
Mamah memberikan ciuman di pipi Ciko dan membuat putranya itu terlihat malu - malu.
"Buat papah mana?"
"Ga ada." Ciko berbalik dan berlari keluar kembali, ia benar - benar mengabaikan papahnya.
"Ciko, mau kemana?" panggil Joddy karena putranya tau tau pergi begitu saja.
"Main sama Lio!" teriak Ciko dan terdengar suara pintu tertutup.
Mamah melihat ke arah suaminya yang terlihat sedikit menyedihkan karena terabaikan oleh putranya sendiri.
"Aku ingin seorang putri" ucap Joddy lirih lalu melirik ke istrinya.
.
.
.
Ciko dan Joddy sedang bermain game PS bersama. Ciko terlihat sangat berkonsentrasi bermain game balapan, tentunya Joddy juga berkonsentrasi untuk bisa menang.
"Dek, kamu ga pengen punya adek?"
"Ga!" Joddy melirik ke putranya, bagaimana bisa ia menjawab dengan sangat cepat.
" Kok ga mau? lucu loh"
"Ribet." Joddy terlihat mengalah dan membiarkan putranya menang.
"Tapi kalau punya adek cewe nanti bakal lucu loh" Ciko meletakan stick PS nya lalu berdiri.
"GA MAU!" Penolakan yang sangat nyaring dari putranya mau tak mau harus diterima oleh Joddy. Sepertinya bukan saatnya untuk memberikan adik untuk Ciko.
.
.
.
🐱 aku ingin memiliki seorang putri (〒﹏〒) anak laki laki terlalu dingin
🦌 Anak ku tidak tuh
🐱 Diam!
🌹 Aku juga ingin seorang putri 😭
😇 Kalian tinggal membuatnya apa susahnya?
🐙 Kalian lupa caranya? Akan ku kirimkan link jika perlu
🍒 Dua mesum ini sungguh gila, kalian harus memikirkan perasaan istri
😇 Itu kan istri kalian bukan istri ku
🐙 Aku benci mengatakan ini tapi aku setuju perkataan Gallan.
🦌 Kau kan selalu setuju jika tentang hal hal mesum
🐙 🖕🖕🖕
🐱 Dasar tidak membantu
🌹 Bukankah dari dulu kita tidak pernah membantu 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Short story
FanfictionKumpulan cerita pendek kehidupan keluarga anak anak 95LTEKNIK memulai kehidupan keluarga kecil mereka. *Dapat dibaca secara acak karena timeline waktu bersifat acak