Karena hari libur, biasanya tidak ada sarapan pagi bersama. Hal itu karena anak - anak akan bangun siang. Gallan sebenarnya pun sama, tetapi hari ini karena sudah janji untuk bermain futsal bersama bapak - bapak kompleks lainya membuat Gallan bangun lebih awal.
Gallan keluar dari kamar berjalan menuju dapur untuk mengambil sebotol air. Saat menuju ke dapur, Gallan melihat sang istri sedang santai dengan roti tawar di tangan dan tablet diatas meja makan. Sang istri yang melihat Gallan bangun lebih awal terlihat heran.
"Tumben ...,"
"Ada acara futsal bapak - bapak, ga lama kok," jawab Gallan sambil mengambil sebotol air lalu duduk di sebelah istrinya.
"Oh, futsal dimana?"
"Di lapangan olahraga depan, biasalah."
Gallan melirik ke tablet istrinya. " lagi banyak kerjaan?"
"Engga, cuma ngecek email aja."
"Itu namanya kerja." Gallan membuka botol mineral dan meneguk beberapa kali.
"Mau sarapan?"
"Roti?"
"Mau apa?"
"Sereal masih?"
"Mau sereal?"
"Tolong." Gallan tersenyum saat mengakhiri perkataanya. Sang istri meletakan roti yang bahkan belum setengah ia habiskan lalu berdiri dari kursi.
"Hari ini ga ada acara?" Ucap Gallan sambil bersandar pada punggung kursi yang ia duduki.
"Kayaknya ada."
"Sama anak - anak?"
"Engga, aku pergi sama istrinya Asha."
Setelah beberapa menit sang istri datang dengan semangkuk sereal serta sebuah jus yang diletakan di hadapan Gallan.
"Terimakasih," ujar Gallan, kemudian mulai memakan sarapan paginya.
"Anak - anak ga pergi?"
"Kemaren malem sih bilang mau males - malesan di rumah."
"Kayaknya tiap hari mereka males - malesan"
"Kan mirip kamu." Gallan hanya memberikan lirikan tajam ke istrinya tetapi hanya dibalas dengan senyuman.
"Sepertinya sifat mu seperti ini makin terlihat di anak - anak"
"Malam mau nonton film?" Gallan yang sedang mengunyah makanan langsung tersedak.
"Makan pelan - pelan."
" Siapa suruh godain orang pas lagi makan."
"Jadi jawaban nya?"
"Mau lah!" Sang istri langsung tertawa melihat Gallan menjawab tanpa berpikir dua kali.
"Dilarang menarik ucapan," ujar Gallan tidak mau istrinya hanya bercanda.
"Iya ...." Sang istri bangun dari kursi dan mengecup pipi kanan Gallan.
"Semoga beruntung futsalnya."
.
.
.
Juan membuka matanya, dan satu tangan segera meraba sekitar kasur. Ketika mendapatkan ponselnya, Juan langsung menyalakan ponselnya
"Ouh! Silau!" ucapnya sendiri saat cahaya ponsel menjadi sangat terang.
Melihat jam sudah melewati pukul 12, Juan menghela napasnya. Juan membuka sosial media dan sebuah promo ice cream membuat Juan langsung bangkit dari kasurnya dan keluar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short story
FanfictionKumpulan cerita pendek kehidupan keluarga anak anak 95LTEKNIK memulai kehidupan keluarga kecil mereka. *Dapat dibaca secara acak karena timeline waktu bersifat acak