Gallan sedang duduk di sofa sambil menimang Juan yang sedang tertidur,menyalakan televisi dan menonton acara sepak bola yang sedang di siarkan. Beberapa kali Gallan melihat ke arah Juan yang sepertinya masih tertidur pulas.
Bayi 4 bulan itu terlihat nyaman bersama ayahnya. Rega yang baru selesai mandi langsung menghampiri adik kecilnya.
Dengan sedikit usaha dan tangan Gallan yang menjaga agar putranya itu tak jatuh saat akan naik ke sofa, kini Rega berdiri dan bersandar pada bahu Gallan.
"Bobo agi" ucap Rega karena adiknya sepertinya lebih sering tidur dibandingkan bermain dengannya.
"Kamu juga dulu gitu" jawab Gallan mengingat dulu Rega juga sama saja, namanya juga bayi.
Tangan kecil Rega menyentuh kaki Juan. "Kecil."
"Emang kaki kamu besar?"
Rega dari posisi berdiri lalu tiba tiba duduk, Ia memperlihatkan bagian kakinya. " Tuh ...," ucap Rega dengan bangga.
Gallan kemudian mengangkat kakinya. "Tapi papah lebih besar tuh."
Rega mengerutkan keningnya dan bibir kecilnya seolah tersaingi karena papahnya.
"Kakak, ayo makan dulu." Suara mamah membuat Rega langsung turun dari sofa.
Sebelum pergi Rega sengaja menghampiri adiknya, sambil berjinjit ia meminta agar bisa mencium adiknya. Gallan pun mengabulkan dengan mendekatkan wajah Juan pada Rega
Namun Rega tidak mencium seperti biasa ia mencium berkali - kali membuat Juan terganggu dalam tidurnya.
Papah hanya bisa pasrah, Rega yang melihat adiknya membuka mata lalu langsung kabur ke mamahnya, seolah telah menyelesaikan misi membuat adiknya terbangun.
Kini hanya Gallan harus kembali menenangkan Juan yang mulai merengek karena terbangun dari tidurnya.
Gallan sedikit teringat, dulu dia juga sering melakukan hal seperti itu untuk membuat Rega bangun saat bersama istrinya.
Jadi ini kah yang dirasakan istrinya?
Karena dari rengekan kecil semakin nyaring, Gallan langsung berdiri sambil berusaha membuat Juan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short story
FanfictionKumpulan cerita pendek kehidupan keluarga anak anak 95LTEKNIK memulai kehidupan keluarga kecil mereka. *Dapat dibaca secara acak karena timeline waktu bersifat acak