Juan keluar dari kamarnya, ia melihat mamahnya sedang sibuk dengan beberapa nota serta iPad di tanganya. Juan datang menghampiri mamahnya, ia lalu duduk dan bersandar di bahu mamahnya.
"Habis nge-game?" Juan hanya mengangguk untuk menjawab mamahnya
"Tim nya menang ga?"
"Menang dong, aku yang carry." mamah hanya tersenyum mendengar jawaban putranya.
"Mah, makan malem pake apa?"
"Hmm ... coba kamu liat ke dapur, 2 chef-nya dah selese masak belum."
.
.
.
Sementara di dapur,
"Pah potongan sayurnya kecil aja."
"Ini udah kecil."
"Mana ada, itu masih gede." Papah melirik ke Rega.
"Yaudah kamu contohin." Gallan meletakan pisau dan menyingkir, Rega dengan sedikit cemberut akhirnya memotong sayuran tersebut.
"Oh gitu, coba lagi." Rega masih menuruti papahnya namun lama kelamaan ia sadar dimanfaatkan papahnya.
Rega mengangkat pisau sambil menghadap papahnya. Papah langsung tersenyum. "Sorry ... sorry." Rega meletakan pisau kembali dan pergi ke arah kulkas, sedangkan Gallan kembali memotong sayuran sesuai yang diminta putranya.
"Pah dagingnya dimana?"
"Di rak kedua."
"Ga ada." Papah yang sedang memotong berhenti lalu menghampiri Rega.
"Pah!" ucap Rega saat papahnya membawa pisau yang ia rasa berbahaya karena itu mengarah padanya.
"Oiya papah lupa." Gallan meletakan pisaunya lalu mencari daging di kulkas, memang tidak ada.
"Kayaknya habis deh, pake daging ayam aja nih."
"Engga, hot pot harus ada daging."
"Yaudah ganti menu aja."
Rega langsung memasang muka datarnya membuat Gallan mengerti bahwa tidak bisa membatah anaknya saat ini..
.
.
Juan menikmati tontonan komedi di TV sedangkan mamah yang ada di sampingnya seperti membaca sesuatu dari Ipad-nya.
Rega dan papah keluar dari dapur, Juan yang sedang memakan popcorn melihat keduanya sepertinya sedang sangat sibuk.
"Udah selese masaknya?" tanya Juan pada Rega yang berjalan menuju kamar, mamah juga ikut melihat ke arah Rega.
"Belum, aku mau ke supermarket" Rega masuk ke kamar dan keluar dengan menggunakan jaket untuk membuat penampilannya lebih rapi.
Papahnya juga keluar dengan jaket sambil membawa kunci mobil.
"Pah ... aku titip ice cream!"
"Rasa strawberry ya?"
"Ihh!!"
Papah tersenyum dengan reaksi Juan yang lucu.
"Iya nanti papah beliin."
"Pah ... ayok buruan!" suara Rega terdengar dari kejauhan.
"Iya, sabar... kamu mirip siapa sih ga sabaran?"
"Ya mirip kamu lah." Gallan melihat ke arah istrinya yang baru saja menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short story
FanfictionKumpulan cerita pendek kehidupan keluarga anak anak 95LTEKNIK memulai kehidupan keluarga kecil mereka. *Dapat dibaca secara acak karena timeline waktu bersifat acak