Mamah meletakan Juan yang baru 6 bulan di sebelah papahnya yang masih tertidur. Juan yang asik dengan menyedot jempolnya sendiri hanya melihat mamahnya yang sedang berusaha membangunkan papahnya.
Gallan yang membuka matanya melirik ke Juan yang lebih peduli bermain dengan kakinya.
"Aku mau mandiin Rega, kamu jaga Juan dulu"
"Iya"
"Main sama papah dulu ya, mamah mau mandiin kakak" ucap sang istri sambil mencium pipi bulat Juan.
Gallan bangkit dari posisi tidurnya, ia duduk dan memperhatikan sang istri yang akan keluar, tiba tiba wajah Juan sudah akan menangis dan benar saja saat mamah menutup pintu kamar Juan menangis.
Gallan mengambil ponselnya, ia menyetel kartun yang biasa ditonton Juan namun tidak mempan, akhirnya Gallan langsung menggendong Juan agar ia berhenti menangis.
"Kenapa anak ganteng papah nangis? Mau main di luar ya? Yuk" Gallan keluar dari kamar sambil menggendong Juan di tanganya. Belum sempat menutup pintu, tiba - tiba Rega dari arah lain berlari melewati Gallan.
"Kakakk...." Tentu itu suara sang istri, sepertinya drama tidak mau mandi dimulai.
Bukanya berhenti dan menuruti mamahnya, Rega malah berlari ke tempat lain. Gallan ingin tertawa dengan ulah putranya itu.
"Kakak kalau ga mau mandi nanti ga bisa main" ancaman mamah pada putra sulungnya nampaknya tak berhasil, bukanya menuruti Rega malah berlari lagi dan kini malah bersembunyi di belakang tubuh Gallan.
"Kakak bau ih, mandi sana" Rega hanya menggeleng sambil tersenyum. Sepertinya ia berpikir mamahnya sedang bermain kejar kejaran dengan dirinya
"Adek aja dah wangi masa kamu engga?"
Karena diajak ngobrol, Rega yang lengah langsung digendong sang mamah. "Mandi dulu, nanti main lagi"
"Adekk" tunjuk Rega pada Juan yang kini sedang melihat Rega.
"Cum" minta Rega menunjuk ke Juan.
"Cium?"tanya papah, karena kosakata Rega kadang aneh.
"Ya"
Papah mendekatkan Juan ke Rega dan Rega mencium kening Juan. Tapi muka Rega disingkirkan tangan kecil Juan yang sepertinya tidak menyukai ciuman dari kakaknya.
"Ahh" Rega cemberut karena adiknya menolaknya.
"Tuh kan adek juga ga mau dicium sama orang belum mandi" ucap mamah pada Rega yang sebenernya hanya alasan saja agar anaknya mau mandi. Papah menahan tawanya,merasa kasian banyak penipuan yang harus diterima Rega.
.
.
.
Juan terlihat fokus pada tontonan dinosaurus di tv, Gallan yang memangku putranya tersenyum karena putranya terlihat tertawa senang dengan tontonan yang ia lihat."Juan" ucap Gallan namun sia sia, anaknya lebih suka menonton acara kartun anak dinosaurus dibanding dirinya.
Gallan memegang tangan kecil Juan, tapi di sepertinya Juan tidak suka dan berusaha menarik tangannya. Namun Gallan yang jail makin menganggu anaknya.
"Kakak..." Gallan menengok ke kebelakang, dan melihat putranya berlari dengan hanya menggunakan celana tapi tidak menggunakan atasan apapun.
"Papaaah"
Bukanya melewati jalan yang benar, Rega melompat ke arah punggung sofa dan berusaha menaiki, tentu saja papah langsung khawatir.
Satu tangan ia gunakan untuk menjaga Juan dan satu tanganya untuk menjaga tubuh Rega agar tidak terjatuh.
Rega akhirnya berhasil memanjat dibantu papah. Ia tersenyum senang saat duduk disamping papahnya. Berbeda dengan mamah yang sepertinya sudah pusing dengan ulah anak tertuanya itu.
"Adek" ucap Rega mencium pipi Juan.
"Kakak kalau kayak gitu nanti jatuh, kalau jatuh nanti kan sakit" ucap Gallan berusaha memberi pengertian pada putranya.
Rega hanya mengangguk angguk, Gallan sendiri tidak tau itu benar benar di dengarkan atau tidak. Mamah datang dan memakaikan baju pada Rega, Gallan melihat muka istrinya yang terlihat lelah.
"Pah" ucap Rega sambil menepuk pahanya. Itu tanda bahwa ia ingin memangku adiknya.
Gallan pun meletakan Juan ke pangkuan Rega. Padahal tubuh mereka hampir sama, karena Rega tergolong memiliki tubuh yang kecil tetapi Juan terlihat lebih besar dari bayi seumurannya.
Juan nampak tidak rewel dan Rega nampak senang dapat memangku adiknya. Mamah mengusap rambut Rega untuk merapikannya.
"Perasaan aku pas kecil ga gini" Gallan melirik ke istrinya dan mata mereka bertemu. Gallan tersenyum, dia tau istrinya dalam hati sedang menuduhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short story
FanfictionKumpulan cerita pendek kehidupan keluarga anak anak 95LTEKNIK memulai kehidupan keluarga kecil mereka. *Dapat dibaca secara acak karena timeline waktu bersifat acak