Camping House [2]

262 17 3
                                    

Permainan ekor naga, atau mudahnya ketika satu pemain berusaha menangkap pemain paling belakang dari pemain lain yang berbaris seperti ekor. Permainan sederhana yang kini dimainkan oleh anak - anak di halaman.

Deril sebagai pemain yang akan menangkap ekor di belakang Mariel dengan urutan Lio, Ciko, Juan, Leno dan Rega. Mata Deril sudah bersiap untuk menangkap Rega yang paling belakang. Tentu saja mereka saling berteriak karena harus menghindari Deril yang gesit untuk menangkap satu persatu ekor dari Mariel.

Permainan disaksikan dari jauh oleh ayah dan ibu masing masing. Mereka tertawa karena ada - ada saja tingkah dari sang anak, apalagi setelah beberapa menit, tersisa Lio dan Ciko di belakang Mariel.

Johan tersenyum melihat anaknya tertawa seperti itu, nampaknya dia tidak sadar dengan orang lain di sekitarnya dan fokus pada permainan.

.

.

.

Masakan di dapur telah dikeluarkan. Karena meja yang terbatas, akhirnya ditata untuk bagian para suami sendiri dan istri sendiri. Makan lesehan dibawah tenda dan pemandangan alam, menjadi tema makan siang bersama.

Elisha terlihat baru keluar dari pondok miliknya setelah beristirahat, ia langsung membantu menata makanan bersama yang lain.

Anak - anak juga sedang mencuci tangan mereka di tempat yang disediakan.

Leno , Juan dan Lio langsung menuju ke mamah mereka, sedangkan Deril, Rega, Mariel, serta Ciko memilih duduk bersama papah mereka.

.

.

.

Lio duduk dipangkuan Yoland dengan tenang, ia tidak terlalu takut karena di sampingnya adalah mamah Ciko yang biasa bermain dengannya, dan mamah Mariel juga tidak menakutkan.

"Mau makan sendiri apa mamah suapin?"

"Sendiri." Yoland melepaskan sementara kostum bintang putranya agar Lio bisa makan dengan lebih leluasa.

"Mau sama apa?" Tangan mungil Lio menunjuk ke spaghetti.

"Sama apa lagi?" Bibir mungil Lio mengerucut, mata kecilnya melihat - lihat menu yang ada di meja.

"Itu..."

"Steak daging?" Lio mengangguk sambil tersenyum.

Yoland mengambilkan makanan yang dimau Lio, dengan memotong bagian steak menjadi kecil - kecil agar Lio mudah memakannya. Lio makan sendiri dengan tanganya, sebelum itu mamah menaruh celemek makan agar baju Lio tidak kotor.

"Ih gemes banget," ucap Cia melihat Lio makan dengan lahap, yang lainya juga setuju.

Disisi lain Leno duduk bersandar di pangkuan sang mamah, karena jarang ada waktu bersama, Leno sepertinya senang dapat bermanja - manja dengan mamahnya.

"Mau sup sama ayam goreng?" ucap Elisha pada putranya, dan Leno hanya mengangguk saja.

Leno memegang ayam goreng di tanganya, sambil disuapi sang mamah.

Hal itu tak jauh berbeda dengan Juan yang kini berusaha menyuapi mamahnya dengan ayam goreng yang ia pegang.

"Mamah makan dulu," ucap Juan agar mamahnya mengigit ayam goreng yang ia berikan.

Setelah sang mamah mengigit ayam goreng tersebut, ia baru mau disuapi dengan nasi dan daging tumis pedas.

"Mamah ya masak ya?" ucap Juan yang mengenali masakan mamahnya.

"Iya, enak ngga?"

"Enak!" Juan tersenyum membuat eye smile, Serin juga ikut tersenyum karena senyuman sang anak sangat manis.

Short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang