[Dentama Family] T-rex diatas pohon

219 22 0
                                    

Seperti sudah bosan bermain dengan ibunya, Julio buru-buru berlari saat mendengar pintu rumah terbuka. Anak 1.5 tahun ini begitu senang saat melihat Johan baru pulang dari kantor.

Johan langsung mengangkat tubuh kecil Lio dan kini menggendongnya, serta memberikan banyak ciuman gemas. Yoland yang menyaksikan itu hanya tersenyum.

"Kangen banget papah sama kamu, kamu kangen ga?" Lio yang menggeleng membuat Johan berpura- pura sedih. Namun, bayi kecil ini langsung memeluk ayahnya untuk menghilangkan wajah sedih itu.

Tidak lama sebuah mobil  memarkir di depan rumah.

"Oh, pohonnya datang." Bukan hanya Lio yang bingung, Yoland juga tidak tau mengenai hal ini.

"Nanti kita hias bareng-bareng," ucap Johan sambil mengecup kening Lio, ia lalu membawa Lio keluar untuk bertemu dengan orang yang mengirimkan pohon pesanannya.

Tentu saja saat ada orang asing, bayi kecil ini menyembunyikan wajah imutnya di dada sang ayah.

.

.

.

Johan mengikuti Lio di kamar bermainnya. Johan diminta menyatukan kedua telapak tanganya, bayi kecil itu lalu mulai memungut mainan dan diberikan pada sang ayah.

Johan hanya diam dan menuruti permintaan Lio. Ketika anaknya ini mencari semua mainan yang ia pilih, Johan mencari box untuk membawa semua mainan kecil Lio. Sampai akhirnya Lio bingung mainan apa yang harus di bawa.

"Udah?" tanya Johan sambil meletakan mainan dinosaurus terakhir ke box

"Udah." Johan tidak yakin, tapi sepertinya anak ini mau menghias pohon yang baru sampai dengan semua mainannya.

Lio langsung berlari meninggalkan Johan, Ayah satu anak ini hanya bisa tersenyum dengan ulah Lio kecil. Johan segera berdiri sambil membawa box penuh mainan dan mengikuti langkah Lio.

.

.

.

Lio berlari kencang lalu menabrakkan diri ke punggung ibunya. Yoland yang telah biasa dengan kelakuan Lio kemudian menarik tubuh anaknya ke dalam pelukan. Ia mencium Lio karena kata-kata tidak akan di dengarkan olehnya.

"Ini mau diapain mainannya?" tanya Johan sambil duduk di sebelah istrinya.

Lio langsung berdiri dari pangkuan ibunya dan mengambil mainan di dalam box. Lio meletakan mainan mobil-mobilan di ranting paling bawah, tentu saja itu terjatuh. Yoland maupun Johan tidak bergerak dan menonton sambil menahan tawa saat Lio berusaha menempatkan mobil-mobilannya yang selalu jatuh.

Sampai akhirnya Lio terlihat kesal dan berbalik menuju ayahnya.

"Papah, tolong!"

"Tolong apa?" Lio menunjukan mobil-mobilannya tadi.

"Dipasang?" Lio mengangguk sambil tersenyum.

Johan akhirnya berdiri, ia mencari kawat kecil serta selotip agar bisa memasang mainan kecil ini di pohon. Ditengah ayahnya yang sibuk mencari, Lio mengekor seperti anak itik kemanapun Johan pergi.

Disisi lain, Yoland memilih duduk santai, dan menonton suami serta anaknya itu.

.

.

.

Pada akhirnya semua mainan milik Lio terpasang, dari mulai mobil ,pesawat, kereta, berbagai bentuk hewan,dan robot.

Lio bertepuk tangan karena pohon sudah berisi mainan miliknya, Johan yang sedang memasang beberapa lampu agar pohon itu lebih percaya sebenernya sedikit ragu.

Sambil memangku Lio yang masih menatap pohon itu dengan tatapan bersinar, Yoland terlihat pasrah dengan puncak pohon yang biasanya terpasang bintang kini ada T-rex di sana.

"Coba nyalain lampunya," ucap Johan kemudian duduk di sebelah istrinya.

Melihat lampunya menyala, bayi kecil  di dalam pangkuan ibunya adalah yang paling bersemangat.

.

.

.

"Lio ayok bobo di kamar," ajak Johan pada Lio yang malah tiduran di dekat pohon natal.

"Ga!"

"Pohonnya ga bakal ilang!" Lio malah berteriak agar ayahnya ini berhenti mengganggunya.

Pada akhirnya setelah bayi ini terlelap, Johan segera memindahkan putranya ke kamar.

Entah apa yang ada dalam mimpi Lio, ia tersenyum saat tidur.

"Selamat tidur anak kesayangan papah," ujar Johan setelah mengecup kening Lio dan mengusap rambut hitam putranya.

Short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang