Chapter Five - 5

3.6K 103 0
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Assalamu'alaikum.

halo, kalau nemu hal yang perlu direvisi, komen aja yaa, terimakasih.

- Selamat menggulir halaman ini! -

***

07.20

Di kamarnya, Saheera tengah bermain ponselnya sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur. Sekitar 2 jam lagi, Saheera ada kelas. Oleh karena itu, ia masih bisa bersantai sebelum berangkat ke kampusnya.

Saat asik bermain ponsel, tiba tiba saja masuk panggilan yang berasal dari Herlin. Dengan cepat, Saheera menggeser ikon berwarna hijau, dan tersambung lah panggilannya bersama Herlin.

"Assalamu'alaikum, kenapa Her?"

"Wa'alaikumussalam. Hm... Lo lagi apa?"

Saheera mengubah posisinya menjadi tengkurap sembari memainkan jarinya. "Lagi rebahan, sambil nunggu kelas. Kenapa?"

"Rencana kemaren ga jadi? Mumpung gue lagi free nih."

"Rencana apa?"

"Ck! Yang kemaren itu loh, masa ga inget?!"

"Apa sih? Aku ga inget."

"Kan katanya mau nyari tau asal usulnya si calon suami lo itu Raaa, ih gimana sih?! Masa baru kemaren udah lupa?"

"Oh iyaa. Tapi... Ga usah aja deh Her."

"Loh, kenawhy?"

"Aku udah dapet jawaban dari shalat ku. Jadi kita ga perlu nyari tau bobot bibit bebotnya Fathar."

"Haaa?!! Serius lo Ra? Terus, terus, jawabannya apa? Lo dapet jawabannya dari mana?"

"Aduh, panjang deh Her ceritanya. Inti nya, aku bakal nerima lamarannya Fathar."

"REALLY?!!!"

***

Fara sudah menelepon Rusmei agar datang kembali ke rumahnya. Karena, Saheera sudah mendapatkan jawaban dari sholat istikharahnya. Zaky dan Fara berharap, semoga saja keputusan ini adalah yang terbaik untuk kehidupan sang anak ke depannya.

Sekarang ini, Saheera dan kedua orang tuanya tengah duduk di ruang tamu mengobrol ringan sembari menunggu kedatangan Keluarga Fathar.

"Ra, kamu udah yakin 'kan?" Zaky kembali memastikan agar Saheera kembali memikirkan hal ini, agar tak menyesal nantinya. Karena ini menyangkut masa depan sang anak juga.

Saheera menggenggam tangan Zaky, dan mengelusnya. "Ayah, Sira udah yakin, In syaa Allah. Lagipula 'kan yang ngasih jawabannya Allah."

Zaky mengangguk, lalu mengusap kepala putrinya yang tertutup khimar.

"Semoga keputusan ini yang terbaik buat kamu ya Ra." Fara mengelus pundak Saheera.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang