Chapter Thirty One - 31

2K 89 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

assalamu'alaikum😁

btw ada yang tau lagu Alisha Dira gak? judulnya - Kini Sempurna - pls dengerin deh, lagunya santai tapi ngena, paham gasi? tapi bnyk yang gatau lagunya😩

- selamat menggulir halaman ini! -

***

Sepasang suami istri dengan pakaian formal nya baru saja keluar dari sebuah Restaurant, karena baru saja bertemu dengan rekan kerja nya.

Wiran Niatama dan Riana disty Niatama. Mereka adalah sepasang suami istri yang sudah menikah sejak 2 tahun lalu. Namun, saat ini Wiran dan Riana masih mempunyai seorang putri.

Apapun itu, mereka selalu berdoa dan berusaha agar putri kecil mereka segera di beri adik.

Malam ini, Wiran dan Riana baru saja bertemu dengan rekan kerja Wiran. Mereka mengadakan makan malam bersama sembari membahas pekerjaan di sana.

Ketika berjalan menuju mobil, Riana tak sengaja melihat seorang pria dengan slayer hitam nya. Pria itu tampak mencurigakan karena jalan nya yang tampak mengendap-endap dan membawa sesuatu.

Tampak seperti... Keranjang bayi.

Riana kembali menyipitkan mata nya untuk lebih jelas melihat pria itu. Hal itu membuat Wiran yang hendak memasuki mobil tersadar, lalu mengikuti arah pandang istri nya.

Bukan hanya Riana sekarang, Wiran pun melihat sosok pria misterius itu.  Ia melirik ke kanan dan ke kiri sebelum meletakkan keranjang bayi tadi di samping tong sampah besar.

Suasana malam di area itu mulai sunyi karena waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Hal itu tentu membuat pria itu lebih leluasa untuk melakukan aksi aneh nya.

Dari jauh Wiran dan Riana hanya memperhatikan. Hingga pria itu pergi, baru lah Riana berlari kecil untuk melihat apa yang pria itu letakkan.

Wiran pun ikut menyusul. Dan saat sudah tiba di sana, baru lah Riana membelalakkan mata nya dan menutup mulut nya tak percaya.

Terasa seperti mimpi, tapi ini nyata. Riana benar benar tidak menyangka bahwa pria tadi meletakkan 'sesuatu' yang berharga di tempat seperti ini.

Tubuh nya hampir saja oleng kalau Wiran tidak menahan nya.

"Ma, kenapa?!"

Riana menggeleng pelan. "Astaghfirullah, Pa!"

"Kenapa, Ma? Ada apa?"

Telunjuk Riana tampak mengarah ke samping tong sampah tadi. "B-bayi Pa! A-ada bayi!"

"B-bayi?"

Wiran pun mengikuti arah tunjuk Riana. Dan saat itu lah tubuh nya mendadak kaku dan menatap tak percaya ke arah samping tong sampah itu.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang