Chapter Fourteen - 14

2.8K 113 1
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh🧕🙏

Haii Wa, apa kabar? jajanan favorit kalian apasii? ada yang suka martabak telur gak?? plss itu enak bgt😭💗💗

- Selamat menggulir halaman ini! -

***

14.40

Sore ini, Saheera tengah duduk di kantin kampus. Tadi, Herlin berkata bahwa ia ada urusan mendadak yang harus ia kerjakan, alhasil tidak bisa ikut pulang bersama sahabatnya itu.

Saheera melihat ponselnya yang belum menyala. "Hm, apa aku chat Fathar aja ya?"

Namun, ia menggeleng. "Ga boleh. Lagian, Fathar mana mau jemput aku."

Suasana di kantin ini cukup sepi, karena sudah banyak mahasiswa yang sudah pulang. Hanya ada beberapa yang masih duduk disitu, termasuk Saheera.

Tiba tiba, datang seorang gadis cantik yang memakai hijab berwarna hitam dan ikut duduk di depan Saheera.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam. Eh, Lefa? Kok kamu masih disini?" Tanya Saheera.

Gadis yang kerap disapa Lefa itu pun tersenyum sembari meletakkan tas nya di atas meja kantin. Ia mengajak Saheera ngobrol, ternyata ia juga tengah menunggu jemputan Abinya.

Tak lama, karena beberapa menit kemudian Lefa pun mengambil tasnya dan berdiri. "Ra, aku pulang duluan ya, Abi udah di depan. Kamu hati hati ya, nanti kalo udah sampe kabarin."

Saheera mengacungkan jempolnya. "Siap!"

"Dah, aku duluan ya, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam, hati hati."

Usai kepergian Lefa dari kantin itu, Saheera pun kembali menghela nafas nya. Sekarang, ia bingung harus pulang naik apa.

"Udah lah, aku chat Fathar aja."

Baiklah, Saheera harus mengesampingkan gengsinya untuk kali ini saja.

"Eh, beneran dijemput? Alhamdulillah! Aku kira dia gamau jemput." Pekik Saheera girang.

Daripada bosan menunggu di kantin yang mulai sepi, Saheera pun beranjak dari tempat itu dan mulai berjalan keluar gedung.

Ia memilih untuk duduk di halte yang berada di depan kampus. Suasana di sekitar jalan masih ramai dilalui oleh pengendara. Jadi, Saheera tidak terlalu takut untuk menunggu di situ.

Setelah beberapa menit menunggu, Fathar pun tiba di depan halte untuk menjemput Saheera dengan motornya. Saheera pun segera berjalan dan menghampiri Fathar yang duduk di atas motor.

"Kamu ga bawa mobil?" Tanya Saheera heran.

Kening Fathar mengerut dengan kepalanya yang masih terbalut helm full face nya. "Kenapa? Ga suka lo naik motor? Masih untung gue mau jemput." Fathar merotasikan matanya sebal.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang