Chapter Thirty Three - 33

2K 79 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

haiii haii Wa, assalamu'alaikum! 🥰

part ini lumayan pendek, kurang lebih 1rb kata, jadi gapapa ya.

- selamat menggulir halaman ini! -

***

Apartemen Fathar dan Saheera sekarang tengah kedatangan Rusmei. Wanita itu berniat ingin menjenguk putra nya setelah tahu dari Saheera bahwa Fathar tengah sakit sekarang.

Jika diingat lagi, Fathar itu termasuk orang yang jarang sekali sakit. Sekalinya sakit, itu pun hanya sebentar. Tidak seperti sekarang ini, sudah terhitung tiga hari Fathar demam.

Oleh sebab itu Rusmei ingin menjenguk dan ingin tahu kabar anaknya. Sekalian juga berkunjung, karena ia sudah lumayan lama tidak bertemu dengan anak dan menantunya.

Kasur Saheera dan Fathar adalah tempat Rusmei duduk sekarang. Ia sedang mengompres kening Fathar yang tampak tertidur itu. Sesekali Rusmei memijat pelan keningnya.

Tak lama terdengar suara pintu yang dibuka oleh seseorang. Saat Rusmei menoleh, ternyata Saheera yang baru saja memasak dari dapur.

Di sebuah nampan, ada piring berisikan nasi goreng, air putih, dan beberapa obat untuk Fathar minum.

Jika ada yang bertanya, mengapa Saheera tidak membuatkan bubur saja? Alasan nya, Saheera tidak mau membuat nafsu makan Fathar semakin menurun.

Kalau Saheera berada di posisi Fathar, gadis itu pasti semakin tidak mau makan jika menunya adalah bubur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau Saheera berada di posisi Fathar, gadis itu pasti semakin tidak mau makan jika menunya adalah bubur. Ia pasti akan meminta dibuatkan makanan lagi pada Fara. Seperti nasi goreng contohnya.

Rusmei menoleh ke arah Saheera yang meletakkan nampannya di atas nakas. "Fathar belum minum obat, Ra?"

"Belum, Ma. Ini makanya Sira buatin nasi goreng aja, supaya nafsu makannya. Habis itu baru minum obat."

Anggukan kecil dari Rusmei. "Oalah, iya juga ya? Pantes selama ini kalau sakit Fathar tuh gamau makan, orang Mama masakinnya bubur mulu."

"Ini sesuai pengalaman Sira kalau lagi sakit aja, Ma. Kalau sakit tuh bawaannya kadang mau yang pedes pedes, kalau dikasih bubur pasti makin ga selera."

"Bukan kamu aja kok, Ra. Mama juga kalau sakit bawaannya pengen makan yang kuah-kuah gitu, tapi apa lah daya tangan ini gerakin Mama untuk buat bubur,"  lanjut Rusmei bergurau.

Saheera terkekeh. "Ada-ada aja Mama. Tapi ya gitu lah Ma, makanya selama Fathar sakit aku jarang buatin dia bubur."

"Yaudah, kamu bangunin gih dia, pules banget tuh liat tidurnya."

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang