𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰!
__
Singkat saja, kisah ini menceritakan tentang pertemuan yang tidak disengaja, antara dua insan berbeda gender.
Dan dari pertemuan itulah, semuanya dimulai.
__
"Oke, gue mau maafin lo, tapi ada sy...
assalamu'alaikum, Wa! lagi dan lagi aku ngucapin makasih buat para Wawa yang masih stay di cerita aku yang cuma seujung kuku ini🙏
Puter lagunya ya.. feel nya dapet banget buat part ini🤏💕🌸
- selamat menggulir halaman ini! -
****
Kelopak yang dihiasi bulu mata lentik itu terbuka secara perlahan. Berusaha untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya.
Gadis- ah lebih tepatnya wanita yang berada di bawah selimut tebal itu mengucek kedua matanya, dan berusaha untuk mengumpulkan nyawanya.
Perhatiannya kini teralih pada sebuah tangan kekar yang melingkar manis di perutnya. Diusapnya tangan berurat itu, ia tersenyum manis.
Berbalik menghadap ke arah orang yang memeluknya, Saheera tersenyum. Kala melihat wajah damai suaminya yang tengah tertidur pulas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Memorinya kembali mengingat kejadian yang terjadi 1 jam lalu. Di mana ia dan suaminya baru saja selesai melakukan sunnah Nabi, hingga pukul 3 subuh.
Walaupun tubuhnya sedikit pegal-pegal, dan sakit di bagian pribadinya, tapi Saheera sekarang tetap senang. Akhirnya ia bisa menuntaskan kewajibannya sebagai seorang istri untuk Fathar.
Awalnya Saheera tidak menyangka bisa sampai di tahap yang sekarang ini. Bagaimana pertemuannya dengan Fathar yang terdengar konyol, hingga berakhir di jenjang pernikahan seperti ini.
Pertemuan yang tidak disengaja dengan Fathar yang pada saat itu hanyalah orang asing di hidup Saheera. Dan sekarang, laki-laki asing itu sudah mengikatnya dengan janji suci, dan sekarang sudah menjadi suami sah Saheera, baik di mata agama mau pun negara.
Semuanya terasa berjalan begitu cepat. Tak terasa pernikahan mereka sudah berjalan selama 7 bulan lamanya. Sebenarnya Saheera selalu dihantui rasa bersalah, karena baru bisa memberikan hak suaminya di umur pernikahan yang bisa dibilang sudah lumayan lama.
Rasa cinta, Saheera dan Fathar mungkin saja merasakan itu. Mereka sudah menikah, tinggal satu atap, dan tidur di ranjang yang sama. Sedikit mustahil jika tidak menumbuhkan benih-benih cinta.
Takdir Tuhan memang tidak ada yang bisa di tebak. Termasuk pernikahannya yang sekarang ini. Dulu, Saheera pernah bermimpi menikah dengan seorang Gus atau anak seorang kyai, dan seorang Ustadz yang paham agama.