بسم الله الر حمن الر حيم
Assalamu'alaikum, haloooo🧕
punya hobi ga?? spill dong. kalauu akuu jelas mengarang/menulis sebuah cerita mwhhhehsh
part ini 3rb kata, semoga ga bosen ya.
- Selamat menggulir halaman ini! -
***
Karena di supermarket sebelumnya Fathar bertemu dengen Theresia, ia pun berpindah ke tempat lain untuk mencari pembalut Saheera. Pusing sekali Fathar dibuatnya, seumur hidup ini adalah pertama kalinya ia membeli pembalut. Dan orang pertama yang ia belikan, adalah Saheera.
"There sial*n!" Umpat Fathar sembari memukul stir mobilnya.
Ia pun mempercepat mobilnya untuk segera sampai di minimarket lain. Ya, Fathar memilih untuk di minimarket saja, karena pelanggannya sudah pasti lebih sedikit daripada supermarket, dan pastinya tidak ada Theresia di situ.
Sesampainya ia di depan minimarket, Fathar pun membuka pintu mobilnya dan segera masuk kedalam. Di sini ia tidak terlalu bingung mencari tempat rak khusus keperluan wanita. Karena ketika ia masuk, Fathar langsung menemukannya.
Dan, sepertinya hari ini kesialan tengah berpihak pada Fathar. Saat hendak lanjut berjalan, ia salah fokus dengan dua orang lelaki yang seumuran dengan Fathar tengah berdiri memilih minuman di depan lemari pendingin minimarket.
Fauzi dan Vino.
Bagaimana ini?! Baiklah, Fathar harus mempercepat langkahnya untuk segera pergi dari tempat ini. Ia berjalan ke arah rak khusus pembalut, dan ia pun mendadak bingung harus membeli yang mana. Warnanya yang berbeda-beda, dan juga merknya.
Daripada bingung hingga membuatnya kelamaan, Fathar pun mengambil semua jenis pembalut, tidak peduli itu akan digunakan oleh Saheera atau tidak. Intinya dia harus cepat-cepat pergi dari sini.
Ketika ia ingin membayarnya di kasir, sialnya lagi Fauzi dan Vino sudah berdiri membayar minuman mereka di kasir. Masa iya Fathar berdiri seperti orang bodoh dengan memegang keranjang yang penuh dengan pembalut? Mau tidak mau ia pun berjalan ke arah kasir. Untung ia masih mengenakan masker, semoga saja dua curut itu tidak mengenalinya.
"Ini mbak." Fathar menaruh keranjangnya yang penuh dengan pembalut di atas meja kasir.
Melihat itu, sontak Fauzi dan Vino menoleh serentak ke arah Fathar. Karena di perhatikan seperti itu, membuat Fathar panik dan gelagapan, semoga saja mereka tidak tau bahwa itu Fathar.
"Banyak amat mas beli pembalut, lagi deres ya?" Sindir Fauzi sambil menahan tawa, pun juga dengan Vino.
Lirikan tajam Fathar layangkan ke arah mereka. Bisa-bisanya mereka meledek Fathar seperti itu, kurang ajar. Ini mereka dalam keadaan tidak mengenali Fathar saja berani meledek, apalagi mereka mengenalinya?
"Busett mas, s-santai hehehe. Kita canda doang kok, ya kan Vin?" Mendengar itu, dengan cepat Vino mengangguk.
"I-iya mas, kita cuma canda doang kok ."

KAMU SEDANG MEMBACA
New Love
Novela Juvenil𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰! __ Singkat saja, kisah ini menceritakan tentang pertemuan yang tidak disengaja, antara dua insan berbeda gender. Dan dari pertemuan itulah, semuanya dimulai. __ "Oke, gue mau maafin lo, tapi ada sy...