Chapter Twenty Four - 24

2.8K 87 14
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

𝖆𝖆𝖘𝖆𝖑𝖆𝖒𝖚'𝖆𝖑𝖆𝖎𝖐𝖚𝖒🥰

rekomendasi film/drama yang seru dong😞


- selamat menggulir halaman ini! -

***

"Lo bego, ngeliat begituan doang langsung nuduh istri yang enggak-enggak."

"Tapi di foto itu jelas-jelas dia ga ngelak sedikit pun, Dap."

Cowok dengan kaos putih dan celana selutut itu menghela napasnya pelan. Lelah dari tadi memberitahu temannya yang tengah ditimpa ke-salah pahaman dengan istrinya.

"Lo langsung nyimpulin hal yang enggak-enggak dari satu foto yang belum pasti kebenarannya, dan juga lo sendiri pun gatau siapa yang ngirim foto itu." Daffa menasehati temannya itu. Iya, Fathar.

Bingung harus kemana, jika kembali ke rumah, pasti Mamanya akan tahu jika dirinya dan juga Saheera tengah tidak baik-baik saja. Fathar memutuskan pergi ke rumah Daffa saja, orang yang ia percayai bisa membantunya memberikan solusi.

"Tapi-"

"Mending lo minta penjelasan sama Saheera dulu, jangan langsung percaya sama foto yang belum tentu bener. Bisa aja ada orang yang ga suka sama hubungan lo berdua, makanya dia berusaha buat lo sama Saheera berantem kayak gini, dan perlahan hubungan kalian pun renggang," Final Daffa sebelum bangkit dari duduk nya.

"Selesaiin masalah kalian baik-baik Thar, jangan kayak bocah kabur-kaburan kayak gini." Daffa pun berjalan masuk kedalam kamarnya untuk segera tidur karena sudah malam. Ditambah lagi suasana dingin akibat hujan yang belum juga berhenti.

Fathar menghembuskan napasnya kasar. Bingung harus percaya dengan foto itu, atau Saheera. Masalahnya, jika bukan dari foto itu, Fathar pun sudah melihat interaksi Saheera dengan cowo yang ada di taman tadi.

Jadi, foto itu sudah pasti bukan editan kan?

"Argh!! Sial*n!"

Fathar menendang sisi pagar balkon kamar Daffa. Dirinya mengacak-acak rambut hitamnya dengan kasar. Fathar menadahkan telapak tangannya agar terkena percikan air hujan.

Manik matanya menatap ke arah jalanan yang licin akibat air hujan. Suasana malam ini cukup sepi, hanya beberapa pengendara yang berlalu di jalanan. Mungkin karena cuaca yang terus menerus hujan, membuat orang orang malas keluar rumah.

"Kenapa lo ga menghindar pas tuh cowok megang kepala lo?!"  pekik Fathar penuh emosi.

Duarr!!

Amarah Fathar mereda sebentar akibat suara guntur yang menggelegar. Ia mengerjabkan matanya, sontak pikiran Fathar langsung tertuju dengan Saheera yang berada di Apartemen seorang diri.

Dirinya tahu bahwa Saheera itu sangat takut dengan suara petir. Bahkan gadis itu bisa menangis tersedu-sedu hingga badannya bergetar saking takutnya.

Rasa cemas mulai menguak di hati Fathar. Tiba tiba dirinya merasa bersalah jika meninggalkan Saheera sendirian di Apartemen dengan cuaca yang bisa saja membuat Saheera ketakutan.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang