Chapter Twenty Nine - 29

2K 79 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

assalamu'alaikum🕊
how are youu guys??? SEHAT TERUS YAAA KALIAN, KARENA SEHAT ITU MAHAL☝💞

dan maaf lama up, kemarin aku sempet sakit. gabisa liat HP lama-lama, pasti pusing🙂🙏

- selamat menggulir halaman ini! -

***

"Hayyul hadi bi ajmal dzikro"

"Shollu ma'ana.. Ma'ana ya huddhor"

"Fahuwa 'imadi yaumal ma'adi"

"Nabiyyuna.. Thohal mukhtar"

Kaki Fathar yang awal nya hendak melangkah tiba-tiba saja terhenti kala mendengar suara yang tengah ber-sholawat itu.

Begitu merdu. Fathar seakan terhipnotis dibuatnya. Suara yang halus dan lembut, melantunkan sholawat yang mampu membuat siapa saja yang mendengarnya terkagum-kagum.

Untuk mengetahui sumber suara itu, Fathar pun segera melangkah menuju kamarnya.

Ceklek

"Hadzal ladzi saro laila"

"Tsumma dana fatadalla"

Manik mata Fathar menatap kagum seorang gadis yang tengah melipat kain di atas kasur. Mulutnya yang masih bersholawat itu, dan tangan yang bekerja.

Kehadiran Fathar masih belum disadari, karena cowok itu masih berdiri mematung.

Perlahan, Fathar mendekat ke arah kasur, lalu menatap gadis cantik yang rambut nya tengah terurai indah itu.

"Saheera?"

Orang yang duduk di atas kasur itu menoleh, lalu tersenyum. Senyuman hangat itu mampu membuat Fathar ingin terbang dibuatnya.

Ternyata suara yang tengah bersholawat tadi berasal dari istrinya sendiri, Saheera.

Gadis itu tampak menunda pekerjaannya lalu menghampiri Fathar yang masih berdiri.

"Eh kamu udah pulang? Kok ga salam dulu?" Saheera menyalim tangan Fathar dan mengecupnya.

"Lupa. Assalamu'alaikum."

Saheera terkekeh. "Wa'alaikumussalam. Udah daritadi pulangnya? Kok gaada suara? Terus kamu ngapain berdiri di sini?"

Fathar tersenyum, lalu menyelipkan anak rambut Saheera ke belakang telinga. "Tadi ada cewe yang ngehipnotis gue."

Alis Saheera menukik dengan wajah yang tampak terkejut. "Astaghfirullah, siapa? Kok bisa kamu dihipnotis?"

"Gatau. Tapi dia pengen gue cium, berani-beraninya tadi hampir bikin gue terbang." Fathar menjawab asal sambil senyum-senyum tak jelas.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang