Chapter Thirty Eight - 38

1.8K 87 4
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

assalamu'alaikum WaWaluvv❣️

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

- Al-Baqarah : 286 -

- selamat menggulir halaman ini! -

***

14.20

Setelah usai mengerjakan pekerjaan rumahnya, Saheera memilih duduk santai di atas kasur. Ia berniat ingin membaca beberapa pesan yang
masuk di ponselnya.

Ia salah fokus dengan sebuah nomor yang tidak dikenal, mengiriminya pesan dan juga beberapa foto. Karena penasaran, Saheera pun membuka dan membacanya.

+62 822-5473-xxx

*send a pictures

lagi nungguin suaminya? aduh, lagi asik sama ceweknya nih wkwk eh sorry, mantan maksudnya:>

Mata Saheera memanas melihat foto yang dikirim itu. Apa maksudnya? Tidak mungkin 'kan Fathar mengingkari janjinya? Mereka baru saja saling mengungkapkan perasaan satu sama lain, hubungan mereka baru saja mengalami keharmonisan.

Kini sudah ada masalah baru lagi. Saheera menarik napasnya dalam, mengusap dadanya yang tiba-tiba saja terasa sakit. Ia berusaha tersenyum walaupun nyatanya sulit.

Di foto itu menunjukkan Fathar tengah duduk di sebuah meja, di mana ia berpegangan tangan dengan seorang gadis cantik. Dan gadis itu pun sudah Saheera ketahui siapa orangnya. Theresia, mantan kekasih Fathar pada jaman SMP dulu.

Bukan hanya itu, ada satu foto lagi di mana Theresia yang memeluk Fathar dari belakang. Yang membuat Saheera semakin tidak bisa berpikir jernih ialah, Fathar yang terlihat diam saja saat mendapat perlakuan seperti itu.

Jika memang dirinya mencintai dan menghargai Saheera sebagai istrinya, harusnya Fathar tidak membiarkan Theresia menyentuh dirinya. Ia harus menjauh dan menjaga jarak dengan perempuan mana pun, termasuk Theresia.

Menghembuskan napasnya pelan, Saheera mengucapkan asma Allah. Ia berusaha menenangkan hatinya yang masih terasa gelisah karena foto itu.

Saheera masih belum mengetahui kebenaran foto itu. Ia tidak boleh asal menuduh Fathar yang macam-macam. Mungkin saja itu semua akal licik Theresia yang ingin merusak rumah tangga mereka.

Tapi bisa Saheera pastikan foto tersebut bukanlah editan, melainkan foto asli. Apalagi memang Fathar sudah mengatakan bahwa dirinya sedang berada di Cafe, dan di foto itu baju yang Fathar kenakan persis seperti Saheera lihat.

"Astaghfirullah." Saheera memijat pelan pangkal hidungnya.

Ia melirik ke arah ponselnya yang sengaja ia atur wallpapernya menjadi foto pernikahan mereka.

Tanpa sadar, bibir Saheera tertarik ke atas. Ia tersenyum saat memorinya tak sengaja mengingat bagian di mana Fathar mengucap ijab qobul. Hari bahagia menurut Saheera, di mana ada seorang lelaki yang mengikatnya dengan sebuah hubungan suci. Lelaki itu dengan lantang berjanji di hadapan Allah dan juga orang ramai. Termasuk Ayah dan Bundanya.

Dan kini usia pernikahan mereka sudah setengah tahun lebih. Saheera pun tidak menyangka akan secepat itu. Sebelumnya mereka pun pernah ditimpa masalah, dan berhasil membuat hubungan mereka sedikit renggang.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang