Chapter Forty Six - 46

1.5K 56 3
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

assalamu'alaikum!

gmn lancarr puasanya? bertahann yaa😔👍

- selamat menggulir halaman ini! -

***

Masjid besar yang berdiri tidak jauh dari lokasi Apartemennya adalah tujuan Fathar dan Saheera untuk melakukan sholat Isya, Tarawih, dan Witir berjama'ah.

Banyak sekali para jama'ah yang hadir malam ini. Ditambah lagi bulan sabit yang terlihat sangat indah di langit pada malam ini, membuat senyum seorang Saheera tak kunjung luntur.

"Nanti kalau udah selesai, kamu tunggu di teras Masjid aja ya? Ga boleh pulang sendirian walaupun deket jaraknya, inget ya Ra." Fathar berpesan sebelum memasuki Masjid.

"Iya ih, Papa bawel deh. Udah masuk gih, bentar lagi adzan tuh." Saheera mendorong kecil tubuh Fathar. "Janji bakalan nunggu kamu kalau udah selesai.

Wajah Fathar sedikit kesal, ia pun menghela nafas lalu izin masuk ke dalam Masjid, karena adzan sudah berkumandang.

Saheera menutup mulutnya menahan tawa. Ia pun mulai masuk ke dalam Masjid untuk melaksanakan sholat.

_____

"Shallu sunnatat tarawihii rak'ataini jaami'atan rahimakumullah"

"Rahimakumullah"

"Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad"

"Allahumma shalli wassallim 'alaihi"

Pada saat Bilal mengucapkan kalimat tersebut, para jama'ah di barisan perempuan sibuk membicarakannya. Ada yang bilang Bilal tersebut suaranya merdu sekali, bahkan mempunyai paras yang tampan.

Sedangkan Saheera sendiri masih memfokuskan pendengarannya. Ia seperti tidak asing dengan suara Bilal tarawih di Masjid ini. Siapa ya?

Reflek Saheera menoleh saat mendengar percakapan antara dua gadis di sampingnya.

"Ih katanya Bilal tarawih kita cakep tau!"

"Masa sih? Pengin liat gue, yang mana orangnya?"

"Katanya sih yang tinggal di Apartemen deket sini, beneran cakep tau, mana masih muda."

"Tadi di depan ada gak orangnya?"

"Ada sih, tapi katanya udah nikah sih."

"Yaelah, kalau single tadi gue sikat. Emang istrinya yang mana?"

"Eh iya, lupa gue. Udah-udah syutt, siapa tau ada istrinya di sini."

"Lo duluan sih."

Mengapa Fathar adalah orang yang paling pertama terbesit di benak Saheera saat para gadis itu membicarakan sang Bilal? Apalagi ciri-cirinya ada di Fathar semua.

Jika memang Fathar, hei apa para gadis itu tidak sadar bahwa istri dari Bilal itu ada di samping mereka? Ya bisa jadi juga orang itu bukan Fathar.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang