بسم الله الر حمن الر حيم
Assalamu'alaikum. Oh ya, spill dong film/drama/series fav kalian!!
- Selamat menggulir halaman ini! -
***
19.23
Fathar sudah siap di kursi kemudinya yang ingin mengantarkan Saheera pulang sesuai perintah Arfan dan Rusmei. Awalnya Fathar ingin mengantarkannya naik motor saja, tapi Fathar tidak mau jika harus duduk berdempetan dengan Saheera, pun sebaliknya.
Posisi Saheera sekarang duduk di kursi tengah. Suasananya cukup awkward menurut Saheera. Menurut Saheera, Fathar itu tidak ikhlas mengantarkannya pulang. Iya lah, 'kan Fathar diancam.
"Kamu ikhlas kan nganter aku pulang?" Tanya Saheera hati hati. Ia melihat di kaca spion, wajah Fathar sangat bengis dan datar, seperti sedang menahan kesal.
"Kalo engga, lo mau apa?" Jawab Fathar dingin.
"Y-yaudah, aku turun aja. Pulangnya biar naik taksi online." Saheera siap siap ingin membuka pintu mobil.
"Gausah macem-macem, gue gamau motor gue disita." Fathar mencegat sebelum Saheera keluar dari mobil.
"Tapi katanya-"
"Berisik lo."
Baiklah. Saheera akan mengunci mulutnya rapat-rapat. Fathar ini galak sekali menurutnya. Kuat tidak ya, harus menjalani hidup dengan Fathar? Ah, sudah lupakan.
Jalanan yang dilewati Fathar sungguh ramai dan indah sekali. Dipenuhi oleh orang-orang yang sibuk ke masjid untuk melaksanakan shalat isya sekaligus taraweh. Banyak juga anak anak kecil yang main perang sarung dan petasan di jalanan. Kadang, Saheera sesekali terkejut akibat bunyi petasan yang sangat kencang.
Drttt..
Ponselnya yang berada di dalam tas sandangnya berdering, Saheera pun segera mengambilnya untuk mengecek siapa yang menelfonnya. Di situ, tertera nama "Nafi ganteng". Siapa Nafi? Lebih tepatnya Muhammad Hanafi, adik bungsu Saheera yang berumur 17 tahun itu sekarang tengah menempuh ilmu di sebuah pondok pesantren.
Saheera dengan cepat menggeser ikon hijau di ponselnya. "Assalamu'alaikum. Kenapa dek?"
"Wa'alaikumussalam. Kak, coba tebak sekarang Nafi ada di mana?"
"Di pondok lah, emang dimana lagi?"
"Salah."
Saheera berdecak. "Ck, emangnya kamu di mana sih dek?"
"Di rumah kak, Nafi ada di rumah sekarang."
"Ha?! Serius kamu dek? Kamu di rumah sekarang?" Tanya Saheera pada Nafi dengan antusias. Jika Nafi benar, maka Saheera sangat bersyukur. Mengapa? Karena ia sudah sangat merindukan adik laki-lakinya itu. Mereka sudah tiga bulan tidak bertemu, dan rasanya membuat Saheera tidak sabar ingin bertemu.
"Iya kak, Nafi serius. Nih, Bunda ada di samping Nafi nih. Nda, coba bilang sama Kak Sira," Ujar Nafi. "Halo Ra, ini Bunda. Nafi bener, dia udah pulang ke rumah sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
New Love
Teen Fiction𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰! __ Singkat saja, kisah ini menceritakan tentang pertemuan yang tidak disengaja, antara dua insan berbeda gender. Dan dari pertemuan itulah, semuanya dimulai. __ "Oke, gue mau maafin lo, tapi ada sy...