Chapter Thirty Four - 34

2.2K 94 8
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

assalamu'alaikum.

makasih ya buat kalian yang masih bertahan sampe part sekarang ini, dan makasih banyak juga untuk yang rajin klik vote. kalau bisa komen di setiap paragraf ya?? apa aja, asalkan positif. I love u💗😁

hati hati, bab ini mengandung gula dan kupu-kupu😻🦋

- selamat menggulir halaman ini! -

***

2 weeks later.

20.45

Kondisi Fathar sudah membaik seminggu yang lalu. Akibat paksaan Saheera untuk pergi ke dokter, dan syukurnya sembuh. Awalnya susah sekali, karena Fathar yang tidak ingin ke dokter, dengan alasan akan bisa sembuh sendirinya tanpa dokter.

Nyatanya Fathar masih harus membutuhkan pengobatan dari dokter. Karena ternyata saat diperiksa, Fathar menderita tipes.

Demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi. Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi.

Fathar sendiri pun tidak bisa menduga ternyata dirinya menderita tipes. Ke depannya ia pasti akan lebih menjaga makanan yang ia konsumsi.

Kini Fathar baru saja keluar dari rumah Daffa. Bukan hanya Fathar, ada Fauzi dan juga Vino yang datang ke sana. Mereka memang selalu berkumpul jika ada waktu luang untuk melepas penat karena kuliah.

Tadi selepas kuliah, Fathar memang sudah izin pada Saheera akan pulang lebih lama, karena laki-laki itu ingin singgah dahulu ke rumah Daffa.

Dan sekarang Fathar pun segera bersiap ingin pulang ke apartemen nya. Ia sangat butuh obat penghilang lelah.

Apa itu? Jelas istrinya.

Sesampainya di Apartemen, Fathar segera membuka sepatunya dan menaruhnya di dalam rak yang berada di samping pintu masuk.

Netranya menyapu seisi ruang tamu, dan tidak menemukan adanya Saheera di sana. Mungkin saja ada di kamar, pikir lelaki itu.

Karena sudah lelah, Fathar pun jadi tidak sabar untuk bertemu Saheera, dan memeluk gadis itu.

Entah efek apa sehingga dengan melihat Saheera saja, lelahnya langsung hilang dan sirna begitu saja. Apa mungkin karena efek.. Cinta? Entah, Fathar pun tidak tahu.

Sebelum memasuki kamarnya, Fathar lebih dulu memilih ke dapur untuk mengambil air mineral yang berada di kulkas.

Meneguknya dengan rakus, karena Fathar merasa haus sekali. Usai minum ia pun memilih ke kamar mandi terlebih dahulu.

Iya, Fathar memilih mandi di kamar mandi yang dekat pada dapur. Kebetulan juga di sana ada kaos dan celana Fathar yang masih baru tergantung begitu saja.

Alasannya karena Fathar ingin, ketika ia masuk ke dalam kamar dan bertemu Saheera, ia sudah dalam kondisi wangi dan bersih. Jadi Saheera pun pasti akan membiarkannya memeluk secara bebas.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang