Vote sebelum baca 🌟
Part ini Hadiah buka puasa buat kalian yang menunaikan ibadah puasa👍😂
Tetap semangat menjalani puasanya bestie
(◡ ω ◡)Langit yang awalnya berwarna biru kini berubah menjadi jingga. Pertanda senja kembali menyapa.
Erika menatap keindahan di depan matanya dengan tatapan kagum. Tak lupa pula mengabadikan moment tersebut karena Erika pecinta senja garis keras.
Di dalam hp Erika, bahkan terdapat ratusan foto senja. Tiap kali ada kesempatan, ia pasti selalu mengabadikannya.
"Mau foto bareng senja?" Celetuk Kelvin berinisiatif menawarkan bantuan.
Erika mengangguk tanpa ragu. Mendapat sambutan senyuman manis dari Kelvin.
Sepasang insan manusia itu berdiri, berjalan ke bibir pantai, dan bergabung bersama puluhan manusia yang ikut menikmati senja sambil bermain air.
Erika menyodorkan ponselnya ke Kelvin. "Pakai hp gue aja." Tolak Kelvin. Sekalian modus mendapatkan foto-foto Erika.
"Oke deh." Erika juga tidak ambil pusing lantaran takut senja segera hilang jika mereka berdebat.
Erika mulai berpose sedangkan Kelvin memotret dengan ahli.
"Sekarang, wajahnya hadap kamera, sayang," kata Kelvin karena Erika selalu berpose membelakangi kamera.
"Lebih bagus foto membelakangi kamera tahu."
Kelvin merenggut kesal mendengarnya. Namun, ia tidak ingin mengalah. Berjalan mendekati Erika dan merangkul bahu Erika. "Ayo selfie dulu." Ajaknya tak kehilangan akal demi mendapatkan foto Erika.
Erika segera menutup wajahnya. "Gak mau." Tolaknya lagi.
Kelvin yang gemas melihat tingkah Erika sontak menahan kedua tangan gadis itu. "Sekali aja." Gemasnya.
"Ya udah." Putus Erika berat hati.
Kelvin mengacak rambut Erika gemas. "Gitu dong." Pujinya.
Mereka berdua pun berpose di depan kamera.
Kelvin tersenyum puas melihat hasil potretnya. Langsung berencana memasang foto mereka sebagai wallpaper hp dan foto profil sosmednya.
Sementara itu, Erika hanya bisa meringis melihat wajah senang Kelvin.
Lagi-lagi tingkah Kelvin membuat Erika menjadi bingung.
Terkadang tingkah pria itu seakan-akan sangat mencintainya tapi di lain sisi, Erika tidak yakin akan hal tersebut.
Memangnya apa yang bisa dikagumi dari dirinya?
Wajah? Biasa-biasa saja.
Otak? Biasa-biasa saja.
Sifat? Introvert.
Hobi? Rebahan.
Lihat bukan? Tidak ada yang patut disukai dari dirinya.
Terlebih lagi, Kelvin itu sangat tampan, memiliki otak encer, aktif ikut organisasi, dikenal banyak orang, dan memiliki tubuh atletis. Mustahil idola kampus seperti Kelvin meliriknya kalau tak ada sesuatu.
Kelvin merupakan tipe idaman para wanita. Termasuk tipe Erika jika saja Kelvin tidak pemaksa dan mencurigakan.
"Sebenarnya kenapa sih Lo deketin gue terus? Apa yang spesial dari gue?" Tanya Erika gregetan.
Kelvin menghentikan kegiatan mengagumi foto mereka. Kemudian, menatap Erika serius. "Semua hal tentang Lo spesial bagi gue. Gak ada alasan tertentu gue deketin Lo selain pengen berduaan dengan Lo."
"Jujur aja deh, Vin. Gue gak akan marah kok." Sahut Erika kalem.
"Gue jujur, sayang."
Erika memicingkan mata curiga. Masih tidak mempercayai ucapan Kelvin. "Lo deketin gue karena taruhan, 'kan?" Tebaknya terus terang.
Bersambung...
24/3/23
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Ignore Me!
RomanceKehidupan Erika sangatlah membosankan hingga tuhan mendatangkan seorang pria gila di dalam hidupnya. Merenggut kehidupan membosankannya dan menggantinya dengan kehidupan menegangkan. Ancaman, paksaan, dan keposesifan selalu menghiasi harinya semenj...