Part 30📍

12.4K 908 17
                                    

Vote sebelum baca 🌟

Semakin hari, sifat Kelvin semakin menyebalkan bagi Erika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semakin hari, sifat Kelvin semakin menyebalkan bagi Erika.

Kelvin kian posesif. Selalu melarangnya berdekatan dengan laki-laki dan menuntut dirinya untuk memprioritaskan Kelvin.

Bahkan lebih parahnya lagi, Erika diwajibkan fokus ke pria itu saja saat sedang berdua.

Sungguh gila dan memuakkan. Oh ayolah! Hidup Erika tidak seputar Kelvin saja!

Erika sangat lelah mempertahankan hubungannya dengan Kelvin. Ingin segera mengakhiri semuanya meskipun batas waktu dare masih lama.

Gadis itu memantapkan hatinya untuk mengambil keputusan. Lalu, mengajak Kelvin bertemu di depan kosnya.

Wajah Kelvin terlihat sumringah saat keluar dari kos.

Jika saja Erika tak sengaja mendengar obrolan teman-teman Kelvin, ia pasti menganggap Kelvin cinta mati padanya.

Ekspresi dan tindakan Kelvin sangatlah menipu layaknya penipu ulung.

Erika bisa saja jatuh ke dalam pesona Kelvin kalau tidak mengetahui alasan Kelvin mendekatinya.

"Tumben ngajak ketemuan, sayang? Kangen ya?" Goda Kelvin sedangkan Erika tetap tenang dan menatap Kelvin lurus. Hati Kelvin mendadak tak tenang melihat tingkah aneh Erika.

"Maaf ya, Vin. Kita putus aja," kata Erika pelan tapi tegas.

Perkataannya sangatlah mengejutkan Kelvin dan memancing amarah Kelvin. "Kenapa?!"

Erika masih tenang meskipun melihat kemarahan Kelvin. Toh, Kelvin tidak akan berani menerobos masuk ke dalam kosnya karena banyak orang di sekitar mereka.

"Kenapa Lo putusin gue? Bukannya hubungan kita baik-baik aja? Kasih gue satu alasan yang masuk akal!" Bentak Kelvin.

"Alasannya sederhana kok. Gue minta putus karena udah bosan sama Lo."

Kelvin melotot kaget mendengar perkataan menyakitkan Erika.

"Maaf ya. Gue blak-blakan banget ngomongnya. Yah, daripada ngasih harapan palsu ke Lo 'kan?" Tandasnya.

Kelvin mengepalkan tangan kesal. Tatapannya semakin menajam ke arah Erika. "Gak bisa ngambil keputusan sepihak dong, Ka! Lo gak bisa putusin gue seenaknya!" Bentaknya.

Erika memutar bola mata malas. "Kenapa gak bisa? Di awal hubungan kita aja, Lo yang ngambil keputusan sepihak. Jadi, bisa juga dong gue mengakhiri hubungan kita secara sepihak?"

Bersambung...

20/4/23

firza532

Please, Ignore Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang