06.

4.1K 313 13
                                    

Setelah pertemuannya dengan San berkali kali Wooyoung jadi sering bertemu dengan San dimanapun dia berada dan mulai dekat satu sama lain. Mulai dari berbelanja bersama, olahraga bersama, hingga menonton film.

Saat ini Wooyoung sedang diajak San untuk makan malam bersama di restoran mewah dikawasan kota.

"Pilih menu yang mau Wuyo makan"

Wooyoung menganggukan kepalanya, berpikir keras menu apa yang akan ia pilih. Sejujurnya ia bingung, karena semuanya terlihat enak dimata Wooyoung. Ia mengigit bibir bawahnya.

Sadar dengan tingkah Wooyoung, kemudian San berucap "pilih semua aja yang Wuyo mau"

Tanpa basa basi dan malu Wooyoung memesan semua menu yang ia inginkan, mengingat porsi restoran mewah lebih kecil 70% daripada porsi warteg jadi Wooyoung mengira tak akan kenyang hanya dengan 1-3 menu saja.

Selesai dengan kegiatan memilih menu, Wooyoung mengedarkan pandangannya, memandang indahnya ibukota saat malam, lampu jalanan kota dan gedung gedung tinggi yang bersinar benderang, juga padatnya kendaraan saat petang hari membuat kota terlihat makin menyala.

"Cantik kan?" Tanya San

"Iya cantik, itu gedung yang disebelah sana kelihatan cantik" ujar Wooyoung seraya menunjuk salah satu gedung yang memiliki arsitektur unik.

"Makasih"

Wooyoung membulatkan matanya "ehhh??? itu gedung perusahaan Om San?"

San menganggukan kepalanya.

"Bagusss, gak kaya punya ayah. Jelek" Wooyoung mengerucutkan bibirnya.

San terkekeh "iya soalnya yang design Om Mingi"

"Kann...udah kuduga, bisa bisanya ayah percaya sama Om Mingi. Harusnya ayah juga nyewa yang design gedung Om San" ujar Wooyoung.

"Ayah kamu udah nolak 2 rancangan Om, btw"

Wooyoung kembali membulatkan matanya "Om San ngerancang gedung Om sendiri??"

San menganggukan kepalanya kemudian terkekeh melihat reaksi Wooyoung.

"Kerennn bangettt Om San"

'jadi pengen dinikahin ga sih?'

"Wooyoung juga keren kok, udah bantuin ayahnya bikin logo perusahaan waktu masih SMA" San kini memuji Wooyoung

"Ehhh...padahal itu cuman iseng asal coret"

Setelahnya mereka menyantap makanan mereka.

***


Sepulang dari makan malam, Wooyoung mengajak San untuk jalan jalan diarea street food yang berada tak jauh dari restaurant tempat mereka makan tadi.

Perut Wooyoung belum kenyang sama sekali, karena porsi makan Wooyoung adalah porsi kuli jadi hanya makan makanan restaurant yang hanya secuil upil tak membuatnya kenyang walau ia memesan 7 piring menu yang berbeda.

"Om..Om sini deh, cobain ini enak banget" Wooyoung menyodorkan 1 tusuk fruit candy ke mulut San
"Enak kan??"

San melotokan matanya "mmmm...manis"

Wooyoung tertawa puas dengan reaksi San. Selanjutnya ia menarik San kembali ke stand corn dog dan kentang ulir. Hampir semua stand semua Wooyoung coba, hingga San kewalahan membawa belanjaan Wooyoung yang sudah tidak muat dikedua tangannya.

"Wooyoung udah yuk pulang" bujuk San kepada Wooyoung yang sedang mencomot takoyaki.

"Bwentar bwentar Om" Dengan tergesa Wooyoung melahap gigitan terakhirnya "Yuk"

***


Wooyoung merebahkan dirinya disofa ruang tv, perutnya tiba tiba saja merasa sesak.

"Huffttt kenyang bangettt"

San yang sibuk menata jajanan yang Wooyoung beli di kulkas menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Wooyoung.

"Suruh siapa tadi beli jajan banyak banyak hmmmm??" San berjalan menghampiri Wooyoung.

Wooyoung hanya menunjukkan ringisannya.
"Untung aja besok gak ada kelas"

San mengangkat kedua alisnya "mau ikut lari pagi gak?" tawar San

"Mauuuuu" ujar Wooyoung dengan antusias "nih liat perut Wuyo udah banyak lemaknya" Wooyoung mencubit lemak perutnya.

San tertawa "iya besok ya, sekarang tidur dulu biar besok bangun pagi. Besok Om jemput, ok?"

"Okey Om, jadi Om mau pulang sekarang?"

"Maunya nginep?"

Wooyoung salting pipinya merona.

San terkekeh kemudian beranjak dari duduknya "Bercanda, Om pulang dulu. See u soon"

***

Pagi pagi sekali San sudah menjemput Wooyoung menuju taman kota dekat pantai yang sangat cocok untuk jogging.

Sudah putaran ke 10 Wooyoung sudah tidak sanggup, dengan langkah gontai Wooyoung mendudukan dirinya disisi pinggir taman kota, menatap San yang masih terus melanjutkan kegiatan berolahraganya.

"Tenaganya Om San gedhe banget dah" ujar Wooyoung seraya menetralkan nafasnya.

Setelah menyelesaikan putaran yang ke 50 nya San menghampiri Wooyoung yang sedari tadi sibuk memotret pemandangan sekitar, hingga tak sengaja Wooyoung memotret San yang berada tepat dihadapannya dengan bercucuran keringat.

Cekrekkkk

Wooyoung menutup mulutnya. "Eh ga sengaja Om"

"Ya udah simpen aja, buat kenang kenangan"

'Ya gue simpen lah anjing, masa kaga. Tolol kalo enggak gue simpen'

San mengelap keringatnya, dengan handuk yang Wooyoung sodorkan.

"Nih Om diminum" Wooyoung juga menyodorkan air mineral kepada San

"Thank you"

Ya tuhan, lihatlah pemandangan yang Wooyoung lihat saat ini. Memandang pemandangan yang cukup membuat panas dipagi hari, San dengan keringat yang menetes, rambutnya yang basah, dan lehernya yang basah akibat keringat dan juga cara San meneguk minumannya membuat Wooyoung menelan ludahnya.

Wooyoung menggeleng gelengkan kepalanya.

"Om ga kerja kah?"

"Enggak, tapi besok ada pemantauan proyek baru di Bali 3 hari"

"Oo gituuu" Wooyoung mengerucutkan bibirnya

"Kenapa cemberut?" San menatap manik Wooyoung

Wooyoung membuang muka kemudian berucap "e-eh ga papa kok, kalo gitu semangat Ommm"

"Ikut mau? kalo Wuyo mau nanti sekalian ke Labuan Bajo...biar gak stress stress amat ditinggal dirumah sendiri"

Mata Wooyoung berbinar "Beneran Om boleh ikut?"

San mengangguk "Boleh"

Tak lama mendengar jawaban dari San, Wooyoung kembali mengerucutkan bibirnya "Sayangnya aku gak libur"

"Ya udah besok Om suruh Om Mingi izinin Wuyo"

Wooyoung kemudian senyum sumringah
'bye bitch gue mau liburan sama Om San'

San kemudian beranjak dari duduknya "Yuk nyarap" ajaknya.

"Yuk!"

Tak henti hentinya Wooyoung bersyukur dengan kehadiran San, ditinggal ortunya yang tak jelas kemana dan kapan kembalinya menjadi 'not that bad' karena San sering memberikannya banyak perhatian dan selalu mencari cara agar dirinya tak merasakan kesepian.




Daddy's Buddy [Sanwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang