24.

2.7K 214 13
                                    

Wooyoung dengan terpaksa mengikuti kehendak sang orang tua menemui anak kolega ayahnya, yang nantinya akan dijodohkan dengannya.

Mata sayu dan bengkak serta bibir pucat, menegaskan bahwa keadaan Wooyoung sedang tidak baik baik saja. Apalagi setelah ia harus menghadapi ide gila sang ayah, ia semakin kacau.

"Wooyoung kenalin ini anak temen ayah" Hongjoong menepuk pundak Wooyoung yang sedari tadi hanya melamun.

"Hai Wooyoung, aku Sunghoon" Sunghoon mengulurkan tangannya guna berjabat tangan dengan Wooyoung.

Wooyoung dengan tatapan kosongnya membalas jabatan tangan Sunghoon "Wooyoung" tatapannya memang kosong tapi instingnya masih bekerja.

Setelahnya mereka larut dalam obrolan, membahas apapun tentang Sunghoon dan Wooyoung, mereka juga merencanakan tanggal pertunangan mereka.

Dada Wooyoung sesak, ia tak sanggup mendengar perbincangan mereka semua. Ia memutuskan untuk beranjak pergi dari suasana perbincangan yang membuatnya sumpek dan sesak.

"Aku permisi" Wooyoung berlari menuju halaman belakang rumah, meraup oksigen sebanyak mungkin. Dirinya kembali terisak, ia menggenggam erat kalung pemberian San.

Ia sudah menjadi milik San, lantas mengapa orang tuanya menjodohkannya dengan sosok yang bahkan dirinya tak kenal.

"Aku udah tunangan sama San, aku udah jadi miliknya, aku cinta dia Ya Tuhan, aku mencintainya hikkssss"

Wooyoung makin terisak, menumpahkan air mata yang sehari harinya mengalir deras pada pipinya.

Ia mengelap air matanya kala mendengar langkah laki yang semakin mendekat kearahnya.

"Are u okey Wooyoung?"

Ya itu Sunghoon, dirinya ikut berpamitan lantaran kedua orang tuanya dan orang tua Wooyoung mengalihkan perbincangan pada bisnis mereka. Ia juga bosan, ia memutuskan untuk menyusul Wooyoung.

"Bukan urusan lo" ketus Wooyoung.

Sunghoon tersenyum miring "Ya apa salahnya gue peduli?"

Wooyoung menatap tajam Sunghoon, lagaknya pria disampingnya ini memiliki sifat arogan dilihat dari gaya bicaranya.

"Ga usa peduliin gue, lo ga kenal gue!"

"Kenal. Lo Wooyoung kan?"

Wooyoung memutar bola matanya malas, ia benar benar tak minat meladeni sosok Sunghoon yang menyebalkan baginya.

Sunghoon terkekeh "Bercanda Wooyoung, lo udah punya pacar ya? Gue denger lo tadi bilang 'Ya Tuhan aku mencintainyaa' abis tu nangis"

Wooyoung tak menggubris Sunghoon sama sekali, dirinya lebih memilih bengong menatap kolam ikan dengan bunga bunga yang mengelilinginya.

"Asal lo tau...gue juga udah ada pacar, tapi gue terima perjodohan ini karena gue terpaksa nurutin permintaan kakek gue yang pengen punya cicit"

Wooyoung menolehkan kepalanya menatap Sunghoon "Kenapa lo kaga ama pacar lo aja, malah milih nerima perjodohan gila ini? Lo ga cinta apa ama pacar lo?"

"Sembarangan. Ya gue cinta lah ama pacar gue, malah cinta berat gue"

"Terus?"

Sunghoon menggaruk tekuknya "Ya gimana ya...masalahnya pacar gue masih SMA kelas 1, ya masa gue hamilin:)"

"Anjing" refleks umpat Wooyoung
"Demen ama bocil lo?"

"Cinta ga mandang usia"

Ah kalimat terakhir yang Sunghoon ucapkan itu juga terjadi padanya.

Daddy's Buddy [Sanwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang