40. The Final Chapter

3.2K 160 12
                                    

Wooyoung Pov.

Hai, gue Kim Wooyoung. Eh bukan, Choi Wooyoung. Akhirnya gue hidup bahagia dengan sosok sahabat ayah gue yang sangat amat gue cintai, Choi San.

He's right here with me now. Menikmati pemandangan sunset diatas bukit dengan semilir angin laut, duduk di rerumputan, serta dia yang membekap tubuh gue memberi gue kehangatan. Ini udah jadi favorit gue semenjak bertemu dia.

"Kenapa senyum senyum hmmm?" Tanyanya sambil narik dagu gue.

"Nothing" gue pura pura masa bodoh, walaupun sebenernya gue salting brutal karena sedari tadi gue mikir kalo gue bener bener ga nyangka bisa hidup  bareng sama dia.

"Mau cium?" Tanyanya sambil elus elus pipi gue.

"Geer banget sumpah jadi manusia" gue kembali natap lurus pemandangan sunset.

"Biasanya kalo senyum senyum, suka bayangin yang kotor kotor habis itu minta cium" ucapnya yang udah hafal banget sama habit gue semasa hamil.

"Ih apaan enggak padahal" gue gigit lengannya.

Dia terkekeh habis itu mempererat pelukin gue "Kenapa sayang, cerita dong. Apa yang bikin kamu keliatannya seneng banget?"

"Tau ga sebelum kita berangkat kesini, tiba tiba otakku terlintas ingatan masa laluku waktu suster Irene bilang kalo aku bakal diadopsi orang, dan orangnya bukan ayah sama bunda"

Dia menaikkan sebelah alisnya, kaya memendam sesuatu yang dia tau "Siapa orangnya coba?"

"Kamu kan?" Gue merubah posisi duduk gue menjadi setengah tertidur dengan kepala gue bertopang di lengannya.

Dia tertawa puas "Kemana aja ingetan kamu? Ketinggalan di jalan waktu belajar sepeda hmmmmm?" Dia nyolek dagu gue.

"Namanya juga kecelakaan" gue natap dia sinis.
"Untung Ayah Kim Hongjoong yang jadi ayah aku. Kalo jadi kamu yang ambil aku, masa iya aku jatuh cinta sama ayahku sendiri sampe nikah sama punya anak, viral dong nanti di twitter"

Dia tersenyum jahil "I'm still ur daddy, my love"

"What do you mean?"

"I'm ur daddy when we were on bed, when i ride u, make you moaning my name with that sexy voice, make you begging on me to stop, make yo--"

"STOP! ga usah di lanjut" gue jadi malu, nenggelamin kepala gue di dada bidangnya.

Dia tertawa lepas "Am i wrong hmmmm?"

"Sebel" gue mukul dadanya sampe bunyi 'deg'

Kemudian dia ngecup pucuk kepala gue "Kita udah ditakdirkan untuk bersama dan saling mencintai sayang"

"Bahasanya alay banget. Diajarin siapa coba?" Gue natap dia yang udah nahan ketawa.

"Vicky prasetyo" jawabnya.

Gue ketawa kenceng banget "Gaje ah!"

Dia ikut ketawa sampai tiba tiba narik dagu gue buat ngelumat bibir gue sekilas.

Daddy's Buddy [Sanwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang