28.

2.6K 204 33
                                    

"Yeah" San kemudian merubah rautnya menjadi keruh.

"Get out of my face i said!" Sambungnya dengan nada ketus kemudian berdiri menyeret Karina keluar dari ruangannya.

Karina meringis lantaran merasakan sakit dilengan atasnya "Shhhhhh ahhhh sakit tau"

San melempar Karina tanpa belas kasih "I've already warned and shown mercy to you bitch! Kesabaran gue udah habis. Go pack your things and get out of this company!" Ia benar benar kehabisan kesabaran. kehadiran seketaris tak tau dirinya, membuat harinya semakin buruk.

"Fuck!" Ia kacau, San benar kacau. Tak beda jauh dari Wooyoung.

San kembali meneguk winenya, entah keberapa dirinya tak peduli. Dirinya sudah benar benar stress.

"Daniel saya butuh seketaris baru" San dengan singkat menghubungi ketua divisi SDM

Ia menghembuskan nafasnya, hari hari yang telah ia lalui akhir akhir ini benar benar buruk. Bukan, bukan harinya. Melainkan suasana hatinya.

Kepalanya pusing, ia merasakan hal yang sama seperti 9 tahun yang lalu, benar benar sama. Akhir akhir ini dirinya kembali sering mengkonsumsi alkohol, dengan alasan ingin menghangkatkan badannya disaat cuaca dingin tengah menyapa Swiss. Ia kecanduan lagi.

"Save me Wooyoung"

***

Winter tengah mondar mandir memikirkan kata kata yang pas untuk izin kepada kedua orang tuanya.

"Duhhh bilangnya gimana ya??" Gugupnya, memainkan kedua ujung jarinya. Mengurungkan niatnya membuka kamar kedua orang tuanya.

"Oke lo pasti bisa Winter!" Ia akhirnya memberanikan diri membuka pintu kamar kedua orang tuanya.

"Pa, Pi-"

"Astaga Winter ga liat" Ia dengan segera berbalik dan memejamkan matanya lantaran baru saja ia melihat kedua orang tuanya sedang bercumbu mesra.

Yunho yang menyadari kehadiran Winter dengan panik mendorong Mingi hingga terguling dilantai,  dengan segera ia mengancingkan piyamanya.

Mingi dengan terhuyung berjalan menghampiri Winter, menutupi Yunho yang sibuk membenarkan baju dan celananya.

"Napa?!" Tanya Mingi agak nyolot karena kesal kegiatan nikmat duniawinya diganggu oleh putri semata wayangnya

"Yeeeee santaii kalik" Winter menatap sinis Mingi.

"Cepet to the point, 10 detik!"

"Mingi!" Bentak Yunho.

Mingi meringis "Ehehee bercanda sayang"
"Jadi ada apa tuan putri?" Sambungnya

"Anu...Winter mau ke Swiss boleh gak?" Winter dengan puppy eyes andalan milik Yunho.

Mingi menahan senyumnya, lantaran sang anak sangat amat mirip dengan istrinya "Yang anakmu iki lho" gemasnya sendiri.

Yunho berjalan menghampiri Winter "Mau bantuin Wooyoung ya?"

Winter menganggukan kepalanya "Boleh ga Pi?"

"Boleh. tapi Papi sama Papa ga bisa bantu kalo cariin flight, tapi disana ada villa punya Papa. Pake aja, kalau nginep di hotel boros nanti kalian" ujar Yunho.

Winter memasang raut sumringahnya "Makasih Papi"

"Mau berangkat kapan Sis?" Tanya Mingi.

"Lusa bro, mau batalin pertunangan Wooyoung" Winter tak mau kalah dengan sang papa yang sok sok an gaul.

Daddy's Buddy [Sanwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang