30.

3.4K 217 10
                                    

cw/🔞 dikit.



"Fuck!"



Langkah San terhenti, mendapati Wooyoung yang tengah duduk di taman belakang rumahnya, bermain dengan anabulnya. Ia bernafas lega, mengusap wajahnya kasar, menghampiri sang kekasih mungil yang tengah tertawa lepas.

"Aku cariin loh sayang, aku kira kamu pergi" San melangkahkan kakinya mendekat kearah Wooyoung.

Wooyoung tertawa renyah "Aku tadi mau masak, tapi kata art kamu belum belanja. Aku mau ikut belanja ga dibolehin, ya udah aku terus liat kucing kamu. Aku main deh sama dia" jelasnya kemudian.

Wooyoung panik menatap San menundukkan kepalanya seketika "Kamu kenapa?" Ia berdiri menangkup pipi San.

"I think I've lost you again" San mencebikkan bibirnya.

"Pffttttttt" Wooyoung menahan tawanya melihat tingkah lucu pria tuanya yang berlagak seperti anak paud yang sedang ketakutan ditinggal pergi ibunya jajan kinderjoy.

Wooyoung mengecup bibir San "Buat apa kemarin aku susah susah kesini kalau aku pergi lagi hmmmmm?? Kan aku udah bilang 'i'll stay with u for the rest of my life'" ia mengulangi kalimat yang ia ucapkan kala San melamarnya, menunjukkan kalung yang San berikan kepadanya.

San menyunggingkan senyumnya, kemudian menangkup pipi Wooyoung untuk ia lumat bibir merah milik si cantiknya.

Wooyoung mengalungkan tangannya, menikmati cumbuan menuntut dari sang kekasih.

Cup

San kemudian menatap penampilan Wooyoung, dari atas sampai bawah.

"Ini kenapa kamu ga celanaan dingin dingin gini? Cuman pake daleman doang??" San menaikkan sebelah alisnya.

Wooyoung menunduk, menatap penampilannya yang hanya mengenakan kemeja longgar milik San dan celana dalam, tak memakai alas kaki sama sekali.

"Ahhhhh, aku tadi keburu laper ya udah aku pake seadanya aja" ia meringis menatap raut San yang sudah mengintimidasinya.
Ia kemudian mengedarkan pandangannya "Toh sekarang juga mau masuk musim panas" belanya, karena memang benar. Cahaya matahari telah menyorot menandakan musim panas akan tiba.

San tanpa kata kemudian menggendong Wooyoung dibahu lebarnya. Menampar bokong sintal milik kekasih nakalnya.

"Ayo Mandi dulu anak nakal"

"Tolonggg aku diculik Om Om" teriak gurau Wooyoung.

***

San mengusap punggung indah milik Wooyoung, menggosoknya dengan sabun.

"Hahhhh seger bangettt" Wooyoung menyandarkan dirinya pada dada San.

"Kemarin disuruh mandi ga mau"

"Capek bangett tau ga?" Pekik Wooyoung

San tekekeh, kemudian menenggelamkan wajahnya pada bahu indah Wooyoung.
"Aku masih ga percaya" lirihnya

Wooyoung menundukkan kepalanya, tau apa yang dirasakan sang kekasih.

"Me too, aku juga ga percaya bisa ketemu kamu lagi. Rasanya kaya mimpi, bahkan aku kemarin udah hopeless banget. Bingung mau ngehabisin libur semester ngapain aja. Ya untungnya Yeosang berani ambil keputusan buat ide gila itu sih, kalo enggak ya udah mau selamanya aku dibawah kuasa ayah. Untungnya bunda juga udah berubah pikiran, jadi mau bantu aku" jelas Wooyoung.

"Maaf ya" lirih San kembali, ia merasa bersalah dan tak berguna karena ia tak ber-effort apapun untuk membantu Wooyoung pergi menemuinya, memperjuangkan hubungan mereka.

Daddy's Buddy [Sanwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang