Special Chapter 13: Everything For Yechan

1.2K 104 23
                                    

Kembali saat San berusia 19 tahun, diusia dimana dirinya masih mengemban ilmu seraya belajar mengenai pekerjaan sang papa yang nantinya akan diwariskan padanya.

"Papa mau ngajarin kamu disini"

Betul, dirinya diseret paksa untuk ikut serta hadir didalam pemantauan proyek baru milik papanya, yang ia yakini adalah proyek rumah susun baru yang nantinya akan ditinggali oleh penghuni rumah susun lama yang sudah kumuh dan tak layak huni.

Mengekor seraya menemani sang papa bercengkrama ria dengan rekan kerja, ia mengamati sekitar dimana para pekerja sibuk fokus dengan pekerjaannya masing masing serta anak anak yang tadinya bermain kejar kejaran diarea taman tiba tiba mulai berlarian memasuki area proyek yang tak seharusnya anak anak boleh masuki.

Meninggalkan sang papa yang sedang asik berbincang, ia memilih menghampiri para anak anak guna memberitahu agar tidak bermain di dekat area proyek karena berbahaya.

"Hey kids! Jangan main disini bahaya" ucapnya lembut, membungkuk mendorong punggung punggung mungil untuk keluar area yang ia sebut bahaya.

"Apasih ini om om! Ganggu aja!" protes anak bersurai panjang dengan poni menutupi kelopak mata.

"Gue gak setua itu ya cil!" kesalnya.

"Galak banget, orang kita cuma mau main masa dimarahin"

"Udah tua awas tambah tua" ejekan dari anak anak untuknya.

Ini yang tak ia suka dari anak anak, susah diatur dan mengabaikan nasihat orang dewasa yang mana nasihat tersebut demi kebaikan bagi mereka.

Tak sempat ia ingin kembali bertutur menasihati anak anak nakal yang tak mau diatur, tiba tiba terjadi suatu kecelakaan kerja dimana kabel listrik yang terpasang di area bangunan mengalami arus pendek, menyebabkan percikan api serta tak lama kemudian terjadi ledakan dan api mulai berkobar.

Dengan cekatan ia menarik tangan anak anak yang berdiri mematung agar menjauh dari area proyek yang tengah mengalami kecelakaan kerja dan menyebabkan bencana kebakaran.

Para pekerja mulai berbondong bondong berlarian menyelamatkan diri masing masing, disela sela ratusan pekerja sang papa berada diantaranya, berusaha menyela guna mencarinya.

"Nak! tolong evakuasi penghuni rumah susun sebelah, karena kemungkinan apinya bakal nyebar kesana. Papa udah suruh orang papa buat telfon damkar sama ambulan" jelas sang papa dengan terengah engah lekas sang papa kembali berlari entah kemana.

Seolah mengerti dengan perintah sang papa, ia bersama anak anak dalam gandengannya berlari menuju rumah susun yang mana orang orang juga mulai berbondong bondong keluar.

Dan benar saja apa yang dikatakan sang papa sang jago merah mulai mengamuk, menjalar ke area rumah susun lama karena terpaan angin yang saat itu juga lumayan kencang.

Para warga panik, tangisan mereka pecah seiring menyaksikan papan mereka dengan perlahan mulai hangus dilahap ganasnya api.

Dari kejadian tersebut banyak memakan korban jiwa, dan salah satunya sendiri adalah wanita yang tengah mengandung dan hampir melahirkan kala itu. Ya, wanita yang disebut oleh warga istri Kang Daeju itu tak selamat saat hendak dievakuasi.

Selang tiga hari dari kejadian, sang papa kembali mengajaknya untuk meminta maaf serta memberi dana kompensasi pada seluruh penghuni rumah susun, memberikan hunian sementara untuk para korban yang tak memiliki tempat tinggal lain pula. Tak lupa sang papa juga menjalani hukuman yang diberikan sesuai dengan hukum yang berlaku, sebagai rasa tanggungjawab.

Daddy's Buddy [Sanwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang