Gemaan suara knalpot mobil sport menggaduh membelah syahdunya jalanan kota pada pagi hari ini, bahkan tak jarang mobil mobil rela menepi lataran sang pengemudi mobil sport sedikit ugal ugalan, bahkan mungkin membuat pengemudi lain jengkel.
"I don't play no game~ So when I'm in that thang~"
Sang pengemudi yang berada didalam hanya bersantai sembari bersenandung ria dengan musik bergenre hip hop tersebut.
Dengan modal kecepatan mobil yang cukup kencang, mobil tersebut akhirnya terparkir rapi di garasi rumah.
Sang pengemudi keluar, melepas kacamatanya sembari menggendong tas berisinya.
"Rasanya udah lama banget gak pulang kesini" gumamnya mulai berjalan menaiki anak tangga menuju pintu utama.
Ting Tong!
Suara bel terdengar menggema, lantas selang beberapa menit seseorang membukakan pintu.
"Paket ya?" ujar sosok yang membukakan pintu.
"Ma, ini aku. Yechan" saut Yechan tersenyum tipis kepada sosok dihadapannya yang tengah sibuk dengan ponselnya.
"Astaga! Astaga! Astaga!" sosok yang di panggil 'Ma' alias Wooyoung, terkejut bukan main dengan kehadiran Yechan secara tiba tiba.
"Kagetnya biasa aja bisa gak? Kayak lupa ingatan aja. Jadi Yechan boleh masuk rumah gak?" protes Yechan menanggapi reaksi sang mama yang begitu berlebihan setelah menyambut kedatangannya.
"Gak!" sarkas Wooyoung
"Lah" Yechan mencebikkan bibirnya.
Wooyoung maju selangkah untuk memukuli bahu sang putra, "Hih! Hih! Hih! Rasain nih!"
"Aw! Aw! Sakit ma, plisss salah Yechan apa" yang dipukuli hanya berusaha melindungi diri dengan lengan tangannya.
"LAGIAN NGAPAIN BARU PULANG KAMU HAH!??!!!" Wooyoung masih terus memukuli bahu Yechan.
"Oke, maafin Yechan" Yechan yang sudah beranjak dewasa dan memiliki tenaga yang lebih besar dibandingkan Wooyoung, menarik tangan Wooyoung kemudian memeluk sang mama yang dirindukannya dengan erat.
"Maafin Yechan ma, nanti Yechan ceritain. Yechan kangen mama" lirih Yechan.
Wooyoung melunak setelah mendapat pelukan dari sang putra, "Hiksss kamu nih, gak tau mama tuh kangen bangetttt. Pengen peluk kamu kayak gini"
Yechan terkekeh "Hehe, udah lunas kan?"
Wooyoung mengangguk, melepaskan pelukan kemudian menangkup kedua pipi sang putra, "Makan belum kamu? Belum kan? Kebetulan mama tadi baru masak, kayaknya-EH!! MASAKAN MAMA GOSONG!" Wooyoung lekas berlari kembali menuju dapur.
Konyol, Yechan hanya tertawa sembari melangkahkan tungkainya masuk kedalam rumah yang ia rindukan ini, rumah dimana ia menemukan ketentramannya, rumah yang penuh akan kenangan masa kecilnya.
"Huh! Kangen banget" Yechan tersenyum sembari menghirup udara rumah yang sedikit terkontaminasi dengan bau gosong, lekas ia berjalan menyusul sang mama.
"Sayang ini kok bau gosong" rungu Yechan mulai terdengar suara berat khas yang ia tau siapa pemiliknya.
"Ayah!" panggil Yechan.
Yang dipanggil menoleh, namun mengeriyitkan dahinya "Siapa ya?"
Lagi lagi, Yechan mendapatkan reaksi seperti ini "Ini aku Yah, Yechan. Anak ayah"
"Hah? Yechan?"
"Ck!" sebal Yechan.
Kekehan terdengar, kemudian tubuh Yechan direngkuh erat oleh pria berbahu lebar yang menjabat sebagai ayahnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Buddy [Sanwoo]
RomansaTentang Jung Wooyoung yang mencintai teman ayahnya A Sanwoo Fanfiction.