Tak terasa sudah 2 minggu Wooyoung menikmati waktu liburnya di negara tempat tinggal sang kekasih, ia menghabiskan waktunya dengan split time antara pacar dan sahabatnya. Walau lebih sering ia menghabiskan waktunya dengan sang pacar.
Begitupun San, dirinya bahkan memilih wfh dibandingkan harus berangkat ke kantor. Ia tak ingin waktunya bersama Wooyoung terbuang hanya karena dirinya yang sibuk bekerja.
Diminggu terakhirnya, San mengajak Wooyoung keliling negara Switzerland. Berkeliling dikota kota yang memiliki pemandangan yang elok masing masingnya.
Wooyoung tak pernah melunturkan senyumannya "I'm really happy"
"You deserve it baby" San mengecup bibir Wooyoung sekilas, menikmati semilir angin danau luzern.
Wooyoung tersenyum, melepas tawanya menatap wajah tampan sang kekasih.
"So what's our next plan, Mr. Choi?"San berpikir sejenak "Kamu udah keliling Zurich sama temen temenmu jadi aku mau stay di Luzern dulu sama kamu, masih ada tempat indah yang lain disini"
"Okay"
San membalikkan badan Wooyoung "Tapi istirahat dulu sayang, aku yakin kamu capek"
Wooyoung menganggukan kepalanya, patuh kepada sang kekasih. Ia menggenggam erat tangan sang kekasih sekali kali tangannya mendapat kecupan bertubi tubi.
"Stop!" kekeh geli Wooyoung.
San menjulurkan lidahnya, mengejek Wooyoung, tak ingin berhenti mengecupi punggung tangan Wooyoung.
***
San dan Wooyoung memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju Lugano. Berniat menikmati pagi mereka disana."Good morning?" San tak mendapati Wooyoung disampingnya, melainkan mendapati Wooyoung tengah menikmati secangkir kopi dengan memandangi pemandangan danau lugano dibalkon hotel.
San menyergai, dirinya beranjak menghampiri sang kekasih. Memeluk pinggang ramping sang kekasih.
"Good morning" lirinya seraya mengecup tekuk Wooyoung.
"Udah bangun?" Ujar Wooyoung tanpa mengalihkan pandangannya.
"Mmmmm, bagus ya?" Tanya San melihat mata Wooyoung tak beralih sama sekali.
"Bagus bangetttt" Wooyoung menengadahkan kepalanya menatap San sekilas.
San menyunggingkan senyumnya, kemudian menarik dagu Wooyoung untuk melumat bibir bengkak sisa semalam milik sang kekasih.
Tangan kanan San beringsut meraba dada Wooyoung semantara tangan kirinya menarik tali bathrobe yang Wooyoung kenakan.
Wooyoung memutus tautan bibir mereka "Enough Choi San!" titah Wooyoung kemudian, ia ingin kembali melanjutkan kegiatannya menikmati keindahan ciptaan Tuhan.
"But he's up" bisik San dengan muka melasnya.
Wooyoung memutar bola matanya malas, "We've even done 3 times last night? Masih kurang?" Wooyoung benar benar tak habis pikir, tubuhnya sudah benar benar remuk akibat digempur Choi San semalaman.
"Alright, i'll do it myself" dengan muka melasnya San berjalan menuju kamar mandi, menyelesaikan urusannya sendiri lantaran sang kekasih tak mau membantunya.
Wooyoung tersenyum penuh kemenangan karena dirinya dapat bernafas lega terbebas dari ancaman rudal besar milik Choi San.
"I lied" San kembali berjalan menuju Wooyoung, mengangkat pinggang Wooyoung, mengendongnya menuju ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Buddy [Sanwoo]
RomanceTentang Jung Wooyoung yang mencintai teman ayahnya A Sanwoo Fanfiction.