39.

2.5K 160 10
                                    

Wooyoung mondar mandir berjalan kesana kemari. Resah, gugup, panik bercampur menjadi satu, membuat perutnya terasa mulas dan mual.

"Woo udah deh duduk dulu" Chaewon menuntunnya untuk kembali duduk dimeja rias.

"Jantung gue disko" Wooyoung sedari tadi memegangi jantungnya yang sedang berdegup kencang.

"Lo anak ekstrovet kek anak introvet anjir. Tamunya cuman orang yang lo kenal, lainnya kagak ada" tutur Yeosang.

"Ada beberapa keluarga ku yang kak Wooyoung belum kenal kok Yang" tambahan dari Jongho

"Nah itu, gue takut pandangan mereka berbeda" Wooyoung menundukkan kepalanya, tiba tiba saja dirinya merasakan resah.

"Heh! kata siapa kak, orang kata tante sama mama gue kak Wooyoung comel" ujaran Jongho membuat Wooyoung sedikit mengobati rasa resahnya.

"Comel doang:( dikira gue apin apa" Wooyoung kembali menundukkan kepalanya.

"Sutttttt udah deh tenang aja Woo. Jangan nethink dulu. Pikirin yang baik baik aja yang jelek dibuang" nasihat Winter berusaha menenangkan kepanikan Wooyoung.

"Gue panggil bunda lo aja ya, biar lo agak legaan dikit" tawar Chaewon yang dengan amat tumben memiliki inisiatif yang normal.

"Kita panggilin bunda lo dulu" 

Belum mereka beranjak mencari sang bunda yang dibutuhkan Wooyoung saat ini, sosok yang akan mereka cari sudah berada dihadapan mereka.

"Bunda, Wooyoung-" Chaewon mencoba ingin menjelaskan apa Wooyoung keluhkan, namun sosok dihadapannya sudah mengangguk paham.

"Biar bunda yang urus, kalian siap siap aja duduk didepan"

Wooyoung kemudian merasakan tangannya digenggam erat oleh seseorang.

"Sayanggggg, jangan cemas gitu. Ga papa kok, ga ada yang perlu dicemasin"

"Bundaaaaa" Wooyoung memeluk erat sang bunda.

"Iyaaa, yang tenang ya sayang" Surai Wooyoung dielus lembut oleh Seonghwa.

"Bunda, Wooyoung ga tau kenapa tiba tiba panik terus overthinking" keluhnya pada Seonghwa.

"Hey, itu cuman bawaan dedek kamu sayang. Minum air putih dulu biar agak legaan dikit" Seonghwa menyodorkan 1 gelas air putih kepadanya.

Wooyoung meminum habis air yang Seonghwa berikan kepadanya.
"Hufftttttt...masih agak deg deg an dikit" rengeknya kemudian

Seonghwa mengelus punggung Wooyoung "My dear, It's okey ada ayah sama bunda disisi kamu. Nanti juga ada San. Hey, gak akan ada yang bilang enggak enggak ke kamu, coba liat diri kamu dicermin...apa yang kurang dari kamu hmmmmm?? Ga ada sayang, You look so perfect today my dear, because this is your happiest day. Jangan cemas cuman karena orang nilai kamu yang enggak enggak, cukup percaya sama diri kamu sendiri. Okey??" 

Wooyoung dengan rautnya yang sedikit murung menatap Seonghwa "Okey!"

"Kamu ga mau cepet cepet liat San hmmmmm? He looks so handsome today" sambungnya kemudian terseyum kepada Wooyoung.

"Mauuu!! Mau liattt" Wooyoung tiba tiba menunjukan mata berbinarnya setelah Seonghwa memberinya spoiler sedikit mengenai penampilan calon suaminya itu.

"Nah gitu, nanti fokusnya ke San aja ya. Jangan liat sekeliling. Cukup liat San aja ya, percaya sama San. Oke" Seonghwa sekali lagi memberinya semangat.

"Okeyyy"

"Anak bunda bisa kok, udah besar. Pasti bisa!" Penyemangat dari Sang Bunda sekali lagi seraya mengecup pucuk kepala Sang Anak.

Daddy's Buddy [Sanwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang