33.

2.8K 202 8
                                    

San memeluk erat kekasih mungilnya, berharap sang kekasih tetap bersamanya lebih lama. Sungguh ia benar benar tak bisa bila harus menjalani long distance relationship.

Berkali kali ia menghirup aroma tubuh Wooyoung. Memuaskan dirinya, mengumpulkan stock untuk menahan rindu beberapa bulan. Begitupun juga dengan Wooyoung.

"Aku ikut kamu aja ya" lirihnya, San benar benar tak ingin melepaskan Wooyoung.

Wooyoung mengelus punggung San "Jangan gitu, katanya mau nikahin aku. Ayo kerja! ngehidupin aku ga murah" guraunya disusul dengan kekehan keduanya.

"Arghhhhhhh makin gak rela" San semakin mempererat pelukannya lantaran gemas dengan kekasih mungilnya.

Pengeras suara pemberitahuan sudah berbunyi, tanda Wooyoung harus segera pergi memasuki pesawatnya.

"Aku pergi sekarang" Wooyoung melepaskan pelukannya.

Namun San masih terus menahanya, "Bentar 1 menit lagi" ia belum puas menghirup aroma bayi Wooyoung.

San kemudian melepaskan pelukannya, menangkup pipi Wooyoung.
"Sekolah yang pinter ya sayang, jangan keluar malem malem! kalo belanja suruh minta anter sopir atau temen, jangan sendirian! Makannya juga jangan di skip, aku bakal ingetin terus sama kirim kamu makan terus...jangan makan yang pedes pedes! Jaga kesehatan ya sayang. Aku bakal telfon atau vc kamu setiap ada waktu, i love you sayangku"

"Love you too"

Wooyoung dan San menyatukan bibir mereka, menikmati tautan bibir untuk terakhir kalinya sebelum kembali terpisah menjalani hubungan jarak jauh.

San beringsut mengecupi leher Wooyoung, memberikan tanda disana.

Wooyoung meremas bahu San, menahan desahnya kala San menghisap dan menggigit lehernya.

Ia melirik kearah teman temannya yang memberikan isyarat bahwa ia harus segera pergi "Sanaahhhhh i've to go"

San berhenti, kemudian kembali melumat bibir Wooyoung sekilas.

"I love you, i love you and i love you so much Wooyoung" mata San mulai memerah, menahan tangisnya

"Me too, i love you so so much Choi San" Wooyoung mengecup pipi San, mengusapnya dengan lembut

San melepas jaketnya, memakaikannya pada Wooyoung "Aku bakal nyusul kamu secepatnya, take care sayang"

Wooyoung menganggukkan kepalanya, tangannya masih digenggam erat oleh San "I will, i'll go now. Bye honey"

San mau tak mau melepaskan tangan Wooyoung, dirinya menatap punggung Wooyoung semakin menjauh. Namun ditengah tengah Wooyoung menghentikan langkahnya, kembali berlari kearahnya, dengan air mata mengalir, menubruk bibirnya, melumatnya sekilas.

"I love you Om" bisiknya kemudian dirinya kembali berlari menyusul teman temannya.

San terkekeh, melambaikan tangannya kearah Wooyoung dan teman temannya.

"Have a safe flight" lirihnya


***

Seonghwa kembali pulang kerumah setelah mendapat kabar bahwa Hongjoong mengalami demam sudah 3 hari. Ia sedikit panik lantaran Hongjoong sudah lama tak mengalami demam, walaupun ia masih kesal dan marah pada Hongjoong, mau bagaimanapun juga Hongjoong tetaplah prioritasnya setelah Wooyoung.

Dengan tergesa ia berlari menuju kamar Hongjoong.

"Astaga...kenapa ga telfon dari awal sakit?" Seonghwa mendudukan dirinya ditepi ranjang, mengecek suhu tubuh sang suami kemudian menatap Hongjoong dengan wajah pucatnya.

Daddy's Buddy [Sanwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang