"Woo, you okey?"
Teman teman Wooyoung sedari tadi menatap khawatir kepada Wooyoung, pasalnya Wooyoung terlihat pucat dan bebarapa kali meringis seraya memegangi kepalanya.
"Ga papa, cuman agak pusing dikit" Wooyoung berusaha menahan sakitnya.
"Ga usah bohong, keliatan banget tuh kamu pucetnya. Kayak muka Yeosang 3 hari habis pulang dari Swiss, langsung masuk angin die" cletuk Chaewon menertawakan Yeosang.
"Yeilah, gue cuman capek ya!"
"Halah dasarnya lo yang kampungan ga tahan ama udara dingin" Chaewon terus mengejek Yeosang
"Eh setan! Lo kalo ngajak ribut bentar dulu deh, liat ya bestie lo lagi ga baik baik aja ni"
"Istirahat aja Woo, ga usah ikut kelas terakhir ga papa. Biar gue ijinin nanti" ujar Yeosang kemudian, lantaran Wooyoung benar benar terlihat sedang tidak baik baik saja.
"Pulang aja ya? Gue telfonin bunda lo" Winter mengelus punggung Wooyoung.
"Guys beneran deh gue ga papa, cuman pusing dikit. Paling cuman gara gara gue kelamaan tidur" Tak hanya pusing saja yang Wooyoung rasakan, namun mual dan punggung pegal juga menyerang tubuhnya.
"Ya udah tapi nanti kalo ga kuat lambaikan ke kamera loh ya"
"Iya Sang"
***
Seluruh kelas berhasil Wooyoung lewati, walau sedikit merasa tak nyaman karena punggungnya benar benar pegal dan membuatnya harus berkali kali mengatur nafasnya, menahan rasa sakit.
Pulangnya, ia memutuskan untuk merebahkan dirinya pada ranjang, mengistirahatkan punggungnya sejenak. Sayangnya usaha Wooyoung untuk menghilangkan rasa sakit pada punggungnya benar benar nihil, punggungnya tetap terasa nyeri.
"Apa aslam gue kambuh ya? Tapi ga kaya bisanya juga sih gejalanya" gumamnya.
Ponselnya bergetar menandakan panggilan masuk dari sang kekasih.
Wooyoung mengangkat panggilannya, menampakkan wajah tampan sang kekasih.
"Hai sayang" sapanya dari sebrang sana.
"Ummmm" Wooyoung hanya menganggukan kepalanya.
"Hey what's wrong?" San memasang raut paniknya.
"Ga papa, punggung aku sakit banget sama pusing sama mual juga" keluh Wooyoung.
"Kamu sakittt???!??" San benar benar khawatir
"Enggak kok. kemarin aku tidur seharian, terus hari ini full kelas. Mungkin badanku syok" elak Wooyoung karena tak ingin kekasihnya mengkhawatirkannya, kemudian mencari flight untuk mendatanginya saat ini juga.
"Beneran???" San memastikan bahwa Wooyoung benar benar tak sakit.
"Iyaa sayanggg"
"Ya udah istirahat aja, aku matiin vc nya. Kamu mau makan apa biar aku pesenin, mau ayam goreng?"
"Enggak deh, aku lagi ga mood makan" Wooyoung mencebikkan bibirnya.
San tanpa berkata apapun bersedekap dada, menaikkan sebelah alisnya.
Wooyoung yang menyadari bahwa kekasihnya sedang pura pura marah kemudian terkekeh kecil "Ihhh seriusss, aku tadi udah coba makan tapi ga bisaaa. Habis makan balik lagi, makan balik lagi gituuuu. Makannya aku ga mood makan" jelasnya kemudian.
"Sakit beneran itu kamu namanya, aku pesenin kamu bubur ayam aja ya? Habis itu aku kirim obat juga sekalian biar cepet sembuh, yaaa??"
"Ga mau bubur ayam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Buddy [Sanwoo]
RomanceTentang Jung Wooyoung yang mencintai teman ayahnya A Sanwoo Fanfiction.