"Bang Hong gue butuh bantuan lo"
San kini tengah berada dikantor Hongjoong, mendudukan dirinya berhadapan dengan Hongjoong yang sibuk mengotak atik ipadnya.
"Bantuan? Ada masalah lo?"
San nampak berpikir, ragu untuk bicara.
"Bantuin gue seret Haechan ke penjara"Hongjoong menundukkan kepalanya, melepas kacamatanya, menatap San "Haechan suami mantan lo?"
"Tumben? Masih care lo ternyata" sambungnya"Bukan gitu bang, masa gue diem aja kalo tau ada tindak kekerasan. Jatuhnya gue yang bego lagi" ujar San
Hongjoong terkekeh "ngaku aja lo masih care" Hongjoong meletakkan ipadnya "So...permasalahannya apa?"
"Haechan ngelakuin kdrt ke Ryujin, dia ga bisa ngelaporin Haechan karena takut anaknya bakal kena juga kaya dia" jelas San
"Jadi lo minta bantuan gue, berharap gue minta bantuan ke ayah gue gitu?" Tanya Hongjoong yang dibalas anggukan oleh San
"Tolong bang"
"Bukti?"
San melemparkan map berisi beberapa visum yang ia kumpulkan.
Hongjoong mulai membaca dan melihat visum yang San berikan kepadanya satu persatu.
"Anjing parah banget ini cok, ampe luka dalam gitu...oke gue bantuin, gue telfon ayah gue habis ini"
"Thank you Bang, lo mau makan apa? Gue traktir. Atau mau minum?"
"Ga usah kali San, aelah ama soib sendiri kaya ama siapa" ujar Hongjoong.
"Okedeh sekali lagi thank you bang. Gue pamit dulu, gue lupa ada meeting"
"Yoi"
Kenapa minta tolong ke Hongjoong? Karena Ayah Hongjoong merupakan petinggi pengadilan negeri atau bisa diartikan kepala pengadilan negri. Jadi, ayah Hongjoong memiliki banyak koneksi dibidang apart penegak hukum.
***
Mendung menyelubungi aura Wooyoung hari ini, pasalnya setelah kejadian malam ketika ia menginap dirumah San, San menjadi lebih berbeda. Hari ini saja San tidak mengantar dirinya ke kampus dengan alasan ada meeting dadakan dengan klien barunya.
"Heh! Lo kenapa lemes gitu??? Kemarin emang beneran atur janji ama papi lo Win?" Tanya Chaewon seraya mencolek colek lengan Wooyoung.
"Enggak tuh" jawab Winter cuek cuek aja.
Chaewon menatap Yeosang, "Lo tau?"
Yeosang mengedikkan bahunya "Ga tau apa apa gue"
Tiba tiba Wooyoung mengangkat kepalanya
"Guys, menurut kalian kalo awal pacaran harus ga sih hs?" Ucapnya"Anjing? Tiba tiba nanya gituan?" Chaewon hampir tersedak minumannya.
"Lo udah punya pacar emang?" Tanya Winter
"Udah" jawab Wooyoung dengan singkat.
"SIAPA ANJIRR? KENAPA GA CERITA AMA KITA" Chaewon meninggikan nadanya karena merasa tak percaya bahwa soibnya polosnya telah memiliki pawang.
"Ya ada" ucap Wooyoung "Udah ah jawab dulu pertanyaan gue yang tadi" Wooyoung mencebikan bibirnya, mulai kesal.
"Kalo dari gue, tergantung sih. Tergantung kemauan. Kalo sama sama mau mah gas ajalah, kan kata lain dari hs itu ml aka making love, ya wajar kan dilakuin setiap pasangan buat mempererat hubungan?" ucap Chaewon
"Gue setuju ama Chaewon" kini Yeosang
"Tapi itu juga ga diharuskan juga sih, ya itu balik lagi dikemauan" jelas Chaewon
"Kalo kata gue jangan sih, kalo lo masih takut. Harus ada keberanian juga, jadi ga harus" Winter turut angkat bicara
"Mesti lo kemaren mau hs ya ama O-"
Dengan segera Wooyoung menutup mulut Yeosang
'kann embernya kumat'
"Heh O apa njir??" Chaewon penasaran.
"Diem anjing" bisik Wooyoung tepat ditelinga Yeosang.
Yeosang memberontak kemudian berucap "iya iya maaf anjing"
"O apa????" Chaewon masih penasaran.
"Olaf...nah olaf, pet name mereka olaf sama sven" Yeosan dengan akalannya.
"Frozen mania anjrit Wooyoung" ujar Chaewon
Winter menggelengkan kepalanya "Gue cabut dulu ya ges, papi gue suruh gue pulang"
"Heh tunggu, bareng! Gue juga cabut dulu guys, byeee" ujar Chaewon kemudian mengejar Winter.
Wooyoung dan Yeosang menatap kepergian Chaewon dan Winter.
Sekiranya sudah agak jauh, Yeosang lantas bertanya kepada Wooyoung "Kenapa? Lo kemarin mau hs?"
Wooyoung menganggukan kepalanya "Tapi gue masih takut"
"Namanya juga pertama Woo, pantes lo takut. Tapi lama lama juga kaga, awal doang takut akhirnya mah gak ada takut takutan, enak ege" ujar Yeosang.
"Tapi ya Sang...kemarin pagi laki gue tuh beda banget, kaya bisanya bangun tidur ngasih gue morning kiss, kemarin enggak...cuman kecup pipi doang, tadi juga waktu nganter gue pulang kerumah, cuman ngelus kepala gue aja sambil bilang 'semangat' gitu" Wooyoung menghela nafasnya kasar.
Yeosang nampak berpikir "Om San marah kah?"
Wooyoung menggelengkan kepalanya "dia bilang kalo gue belum siap ga papa dia ga maksa juga, dia juga ga marah. But i'm still feel bad:("
"Ya mungkin Om San kepengen bener bener jaga lo Woo, bukan berarti ga mau. Tapi kalo lo udah ada keberanian boleh lo coba" ujar Yeosang.
"Hmmmmm okey lah, jujur gue galauin itu libur kemaren"
"Udah ga usah dipikir, jalanin aja"
***
San menghembuskan nafasnya kasar, dirinya penat dan suntuk dengan pekerjaannya hari ini.
"Gue capek, gue kangen Wooyoung" gumamnya.
Dirinya menengadahkan kepalanya, mengistirahatkan pikirannya sejenak.
"Ya Tuhan, gue pengen peluk Wooyoung"
San terus bergumam, berangan ingin memeluk dan mencium aroma bayi Wooyoung, dirinya lelah dan ia menginginkan obatnya. Ia tak bisa merasakannya mengingat sekarang sudah hampir tengah malam, yang dapat dipastikan bahwa Wooyoung sudah terlelap.
Tiba tiba ponselnya bergetar, menampakan nomor yang tidak diketahui.
"Hal-"
"Sannn tolong gueee...Haechan...bugh"
"Fuck"
San dengan tergesa mengenakan jasnya, berlari menuju basement untuk kemudian melajukan mobilnya menuju lokasi Ryujin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Buddy [Sanwoo]
RomanceTentang Jung Wooyoung yang mencintai teman ayahnya A Sanwoo Fanfiction.