San tersenyum seraya mengelus surai Wooyoung, memandangnya yang tertidur lucu seperti rakun diatas dada bidangnya. Namun, mengingat semalam Wooyoung yang benar benar menggila menggodanya habis habisan membuatnya berpikir dua kali.
'Last night was crazy'
"Good morning" ujarnya begitu merasakan pergerakan dari Wooyoung.
Wooyoung mengusakkan kepalanya, mencari kehangatan pada dada sang dominan.
"Argghhhh my back hurts so bad"San terkekeh "Salah siapa kemarin udahan malah godain mainin si bruno?"
"Bruno?" Wooyoung mengangkat kepalanya menatap San
"Baru masuk udah oh no" San tertawa jahil
Wooyoung terkekeh kemudian mencubit dada San "Gilaa"
"Baby" lirih San
"Hmmmmm?"
"Where's my morning kiss?"
Wooyoung menatap San tajam "Nanti yaaa, punggungku sakit bangetttt"
San mengangkat sebelah alisnya kemudian membalik posisi mereka dengan San yang mengukung Wooyoung.
"I'll do it myself then"
San membuka mulutnya, menjilat bibir Wooyoung kemudian menautkan kedua bibir, mengajak lidah mereka untuk beradu.
"Eummmmmhhh"
Deru nafas beradu, San dan Wooyoung masih terus menautkan bibir dan lidah mereka. Kepala mereka bergerak kesana kemari menikmati sensasi adu mulut yang memabukkan.
Wooyoung meremat bahu San merasakan sebentar lagi dirinya kehabisan pasokan oksigen.
Mengetahui sinyal dari Wooyoung, San mengecup bibir Wooyoung sekilas sebelum benar benar memutuskan tautan bibir mereka.
"Udah ah, ntar bruno bangun lagi" ujar San
"Tinggal ditidurin?" Ucap Wooyoung dengan entengnya
San melototkan matanya menatap Wooyoung kemudian berucap "Oiya, kan nidurinnya sambil nidurin kamu"
"Takut bangettt ditidurin Om Om" canda Wooyoung
San terkekeh "Orang kamu semalem ga ada takut takutnya"
"Kamu ada kelas ga sayang?"Wooyoung berusaha mendudukan dirinya "Sssshhhh ahhh...ada"
San membantu Wooyoung "Izin dulu ya? Kamu yakin bisa jalan?"
Wooyoung menggelengkan kepalanya
"Izin dulu ya sayang? Nanti aku bilangin Mingi"
"Nanti Om Mingi bilang ke ayah" Wooyoung mengerucutkan bibirnya.
"Enggak, tenang aja"
Wooyoung mengangguk menurut pada San, walau ada sedikit kekhawatiran didalam diri Wooyoung.
'it's okey Woo lo pinter ngeles, sans ae'"Aku mau mandi, lengket" ucap Wooyoung.
"Alright i'll carry you" San beranjak, mengangkat Wooyoung menuju kamar mandi.
San mendudukan Wooyoung dicloset
"Waittt...aku siapin dulu airnya"Wooyoung menatap San berjalan kesana kemari menyiapkan berbagai keperluannya dan mengukur suhu air yang pas untuk mandi.
'Look at him, gimana mau gak cinta kalo act of servicenya iya bangettt'
San kembali mengangkat Wooyoung, mendudukannya kedalam bath up
"Nanti panggil aku aja ya kalo udah selesai, aku siapin baju kamu dulu"
Wooyoung menahan tangan San "Hey...y-you wanna come in?" Ucapnya dengan ragu
San meneguk ludahnya, pikiran negatif terus terusan mendatanginya. Ia memejamkan matanya beradu dengan otak kotornya.
'Fuck! lo harus bisa tahan San, lo ga gampang kegoda''Tapi puppy eyes Wooyoung bikin iman gue geter anjing, bodo lah'
"Don't blame me if i make a mistake again" ucap San kemudian join masuk kedalam bath up Wooyoung.
***
Wooyoung mendengus kesal pasalnya San benar benar menggempurnya habis habisan saat mandi tadi."Besok besok nggak lagi deh ngajak mandi bareng" ucapnya.
San terkekeh "Ya lagian udah dibilangin juga apa"
"Kamu makan dulu ya? Aku beliin kamu obat anti nyeri dulu" ucapnya mengecup kepala Wooyoung, kemudian beranjak pergi keluar rumah.Wooyoung tersenyum, tersipu malu malu
"Yeosang was right, kalo udah dicoba juga nggak semenakutkan itu. Gue gila...it was my first tapi gue kaya ga mau stop gitu, dasarnya lo aja sih Woo yang keenakan. Binal banget"Wooyoung dengan suasana hatinya yang cerah, mencomot semua makanan yang tersaji diatas meja.
"Bentar gue kaya ngerasa...."
Hoeeekkkkkk
***
Disisi lain Hongjoong dan Seonghwa tengah manikmati waktu berdua mereka dengan menonton acara tv bersama."Sayang" panggil Seonghwa
"Apa sayangku?" Balas Hongjoong
"Kamu curiga ga sih, anak kamu sering nginep tempat Yeosang?" Ucap Seonghwa.
"Ya terus kenapa sayang? kan niatnya juga bagus mau nemenin temennya, Wooyoung juga bilang Yeosang sering kesepian ditinggal kerja orang tuanya ke luar kota terus. Apa yang perlu dicurigain? Ada yang ganggu kamu?" Hongjoong menatap Seonghwa.
"Enggak, gak papa. Feeling aku cuman ga enak, kaya aneh gitu aja"
"Aneh gimana?? Kamu ga lagi ngisi kan?"
Seonghwa menoyor kepala Hongjoong "Yeee berharap, kaga!"
"Aduhhh iya iya, kan sapa tau Wooyoung punya adek kan"
"Gak deh!"
"Jadi...aneh kenapa sayang?"
"Ga tau kaya aneh aja, Wooyoung jadi jarang dirumah semenjak kita tinggal"
"Udah ga usah dipikirin ya sayanggg, Wooyoung udah tumbuh besar. Kan tujuan kita tinggal juga buat melatih Wooyoung biar mandiri. Biarin dia lakuin sesuka dia asal baik, bener, bikin dia bahagia itu udah cukup buat kita" Hongjoong menarik bahu Seonghwa, mengelusnya.
"Asal anak kita bahagia aja ya Yah" Seonghwa menyandarkan kepalanya pada bahu Hongjoong.
"Dia bahagia kita juga bahagia"
***
San kebingungan lantaran tak menemukan sosok Wooyoung dimeja makan."Wooyoung??"
Ia berteriak kesana kemari, mencari keberadaan Wooyoung.
Hoeekkkkk
Terdengar suara Wooyoung dari arah kamar mandi dekat dapur.
San lekas membuka pintu kamar mandi, mendapati Wooyoung yang tengah berjongkok didepan closet, berjuang mengeluarkan isi perutnya.
Hoeekkkkk
"Heyyy are u okey?" Ucap San kemudian memijit tukuk Wooyoung.
Wooyoung mengatur nafasnya "hughhhh ga tauu, kaya ga enak badannya"
Hoeekkkkk
Wooyoung kembali memuntahkan isi perutnya.
San panik "Kita periksa aja ya sayang habis ini?"
'masa iya hasil semalem langsung jadi anjrit, mati gue ama bang hong'
Hayolo😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Buddy [Sanwoo]
RomanceTentang Jung Wooyoung yang mencintai teman ayahnya A Sanwoo Fanfiction.