Chapter 2

1.7K 53 0
                                    

Sesuai dengan yang direncanakan tadi siang, kini jam empat sore setelah sholat ashar Syakhira dan Syahla disibukkan membuat makanan untuk reuni nanti malam.

"Nak, mau Ummi panggilkan orang buat bantu?" tawar Ummi Zalfa yang melihat kedua anaknya itu sedikit kerepotan.

"Boleh Ummi," jawab Syahla menyetujui.

Ummi Zalfa mengangguk dan menyuruh Shafia untuk memanggil salah satu santriwati andalannya disini.

Tak berselang lama, santriwati itu pun masuk bersama Shafia.

"Ada apa Ummi?" tanya Safinah.

Ya, dialah Safinah. Salah satu santriwati yang sangat diandalkan Ummi untuk hal masak-memasak seperti ini.

"Finah, Ummi minta tolong bantuin Syakhira sama Syahla masak ya. Nanti malam mereka mau reuni," jawab Ummi membuat Safinah mengangguk.

"Ning, apa yang harus aku bantu?"

"Kamu potong kubis sama wartel ini ya. Jangan lupa dicuci dulu," perintah Syakhira membuat Safinah mengangguk.

"Finah, Shireen mana?" tanya Shafia.

"Ada di asrama Sha, dia lagi ngerjain tugas tadi."

"Yaudah deh Shasa bantu juga ya." Shafia mulai membantu pekerjaan disini agar mempercepat waktu.

...🦋🦋...

Setelah sholat maghrib, semua orang yang diundang untuk reuni kini sudah datang satu persatu ke Pesantren. Mereka langsung ke ndalem dan duduk di meja makan.

"MasyaAllah, banyak banget makanannya," celutuk Fatimah melihat deretan menu yang tersusun rapi di meja makan.

"Ya gak papa lah Fat, kan banyak orangnya juga," balas Syakhira diakhiri kekehan kecil.

"Ini kalian yang masak?" tanya Ustadzah Raisyah.

"Iya Ustadzah."

"Yasudah, berhubung semua sudah kumpul. Kita langsung makan saja," ajak Kiyai Zharif.

Merekapun satu persatu mengambil menu dimeja makan. Selama makan, tak ada satupun yang mengeluarkan suara. Karena ini sudah jadi aturan, makan tidak boleh sambil berbicara.

...🦋🦋...

"Umma, katanya tadi kan mau cerita-cerita," ucap Shafia yang terlihat tidak sabar lagi mendengarkan nostalgia dari para orangtua disini.

Syakhira terkekeh pelan melihat keantusiasan anaknya. "Oh iya ya. Yaudah, Shasa mau denger cerita tentang apa dari kita?"

"Cerita apa aja aunty, asalkan seru," sahut Ciara.

"Hmm, cerita apa ya?"

"Cerita kalian jaman dulu!" jawab Alifhia—anak kedua ustadzah Raisyah.

"Dimulai dari Ummu," lanjut Zehan—anak pertama ustadzah Raisyah.

"Oke, silahkan Ustadzah."

"Cerita Ummu gak ada yang menarik. Ummu dulunya adalah anak perantauan yang meninggalkan rumah demi mencari pekerjaan. Sampai akhirnya Ummu memilih untuk menjadi pengajar di Pesantren ini," jelas Ustadzah Raisyah.

"Lanjut!" seru Syakhira.

"Setelah sekitar tiga tahun disini, Ummu bertemu dengan Tante Syakhira dan Tante Fatimah, kita menjadi teman dekat disini. Dua tahun setelahnya Ummu bertemu dengan Buya dan akhirnya menikah," lanjut Ustadzah Raisyah melirik Ustadz Affan—suaminya.

Accidental LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang