Chapter 5

1.4K 43 1
                                    

Faridah dan Rania melangkah masuk kedalam kamar twins S. "Finah, Iren, di ndalem ada orangtua kalian."

"Serius?" tanya Safinah dengan mata berbinar. Faridah hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ayo Dek, kita samperin Ayah sama Bunda." Safinah menarik tangan Shireen untuk menuju ndalem karena tidak ingin orang tuanya menunggu terlalu lama.

Kedua gadis kembar itupun beranjak meninggalkan kamar untuk menyambut kedatangan orangtuanya.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

"Duduk dulu," suruh Arzan kepada keduanya.

Merekapun kompak mendudukkan diri.

"Kenapa Ayah sama Bunda tidak bilang kalau ingin kesini?" tanya Safinah.

"Sengaja, biar surprise." jawab Talita yang notabennya adalah Bunda si kembar.

"Bagaimana kabar kalian?" tanya laki-laki paruh baya yang merupakan Ayah mereka.

"Baik Yah."

"Safinah, kamu pernah drop selama disini? Atau sesak nafas tiba-tiba begitu?" tanya Talita dengan raut wajah yang terlihat khawatir.

"Allhamdulilah tidak Bun. Finah disini baik-baik saja." Safinah tersenyum manis untuk menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Sebulan lagi jadwal kamu kontrol, nanti Bunda sama Ayah akan jemput kesini," lanjut Talita membuat Safinah mengangguk.

Arzan yang sedari tadi diam, kini angkat bicara. "Maaf Pak, Bu, sebelumnya apa Safinah memiliki riwayat penyakit?"

Keduanya pun kompak mengangguk.

"Apa kamu baru tau hal ini?" tanya Khalif.

Arzan mengangguk. "Saya memang baru beberapa hari ini mengambil alih kepemimpinan Pesantren. Jadi saya kurang tau tentang santri dan santriwati disini."

Khalif melirik salah satu putrinya. "Shireen bagaimana kabar kamu?"

"Allhamdulilah baik Yah," jawab Shireen dengan senyum simpul.

...🦋🦋...

"Emm, Safinah saya boleh bertanya?"

"Boleh Gus, tentang apa?"

"Ini bukan maksud saya menyelidiki kehidupan kamu. Tapi penyakit apa yang kamu derita?" tanya Arzan hati-hati.

"Jantung Gus," jawab Safinah singkat padat dan jelas.

"Apa bawaan dari lahir?"

Safinah menggeleng. "Tidak Gus, penyakit ini ada saat umur saya 5 tahun."

"Apakah Shireen juga punya riwayat penyakit?"

"Tidak Gus. Adik saya sehat."

Arzan mengangguk paham. "Mulai sekarang kamu jangan terlalu banyak beraktivitas. Pikirkan kesehatanmu, jangan sampai kondisi kamu drop dan itu akan sangat berbahaya. Mengingat penyakit jantung adalah penyanyi yang serius."

Safinah mengangguk. "Baik terimakasih Gus. Kalau begitu saya pamit dulu. Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Setelah berbincang sedikit dengan Gus Arzan, Safinah memutuskan untuk menjenguk Shireen yang berada di asrama.

"Iren... " panggil Safinah saat memasuki kamar mereka.

Accidental LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang