Chapter 32

1.2K 35 1
                                    

Ketika Shireen membuka mata, ia takjub saat melihat keluar jendela yang ternyata sedang turun salju. Dengan antusias ia membangunkan Arzan yang sedang tertidur pulas.

"Mas, bangun liat hujan salju!"

"Mas... Bangun ihh liat saljunya cantik banget."

Arzan membuka mata karena terganggu oleh guncangan Shireen pada bahunya. "Kenapa sih? Ini masih pagi."

"Liat saljunya. Main diluar yuk!"

"Sayang ini masih pagi, cuacanya masih dingin banget."

"Justru karena masih pagi Mas, ayok ah kita main lempar salju!" Shireen menarik lengan Arzan untuk duduk.

"Yaudah kalau kamu gak mau aku sendiri aja!" ketus Shireen saat melihat Arzan kembali merem.

Arzan menghela nafas pelan. "Iya iya ayo!"

•••

"Yaaa gak kena," ledek Shireen saat Arzan tidak berhasil melempar bola salju kearahnya.

"Sengaja."

"Kenapa sengaja?"

"Soalnya aku gak tega lempar kamu pake bola salju. Cukup aku lempar pake bola cintaku," jawab Arzan membuat Shireen tertawa geli.

"Udah pinter gombal sekarang ya." Shireen mengejar Arzan selayaknya anak kecil yang bermain kejar-kejaran.

Brukk...

"아 일부러 그런게 아니라 미안 (a ilbuleo geuleonge anila mian)." ucap Shireen saat tak sengaja menabrak seorang wanita.

[Ah, maaf aku tidak sengaja melakukannya, maafkan aku]

Wanita itu tersenyum ramah. "괜찮아 난 괜찮아 (gwaenchanh-a nan gwaenchanh-a)."

[Tidak apa-apa, aku baik-baik saja]

Setelahnya, wanita itu kembali melanjutkan perjalanannya. Sementara Shireen tetap disitu sambil membuat bola salju lagi.

"Apa yang kamu bilang sama dia?" tanya Arzan penasaran.

"Aku hanya minta maaf."

Arzan manggut-manggut. "Kenapa aku tidak tahu kamu sangat lancar berbahasa Korea?"

Shireen tersenyum. "Aku juga tidak tahu sebelumnya kalau kamu pintar berbahasa Arab."

Setelah itu ia melemparkan bola salju itu ke Arzan dan tertawa kemenangan. "Hahaha, kena kamu Mas."

Arzan menekuk muka sebal. "Aku lagi ngomong tadi."

"Kita semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kamu pintar bahasa Arab dan aku pintar bahasa Korea."

"Nanti anak kita pintar semua bahasa," lanjut Arzan tersenyum penuh arti.

Shireen memukul lengan Arzan. "Kenapa bahas anak sih!"

•••

Setelah puas bermain bola salju, Shireen mengajak Arzan untuk mampir ke restoran yang ada di Jeju Dozip Dol Wooluck-Hamdok, salah satu restoran mewah yang ada disini.

Accidental LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang