Chapter 42

1.1K 41 0
                                    

Ketika mereka sampai di Pesantren suasana sedang sangat ramai, karena para santri sedang gotong royong membersihkan lingkungan.

"Kak Ireenn!!!" teriak Arfathan berlari kearah Shireen yang baru datang bersama Arzan.

"Hallo Fathan, jangan lari dong."

"Hehe, abisnya seneng kalau Kak Iren kesini," cengirnya tanpa dosa.

"Oma ada Dek?" tanya Arzan.

"Ada. Abang gak mampir ke ndalem dulu tadi?"

"Enggak, kita dateng langsung kesini karena Kak Iren pengen ketemu kamu."

"Yaudah ayo kita ke ndalem dulu!" ajak Arfathan.

"Mas kita magrib-an disini aja ya," pinta Shireen yang dibalas anggukan oleh Arzan.

Mereka berjalan menuju ndalem, terlihat di teras Kiyai Zharif sedang duduk sambil meminum kopi.

"Assalamu'alaikum Opa."

"Waalaikumsalam."

Mereka menyalami Kiyai Zharif dan ikut duduk di teras.

"Bagaimana kabar kalian?"

"Allhamdulilah sehat Opa," jawab Arzan.

"Aku buatin kopi dulu ya Mas." Shireen beranjak dari duduknya.

"Awww.... " ringis Shireen memegang perutnya.

"Kenapa Ren?" panik Arzan langsung sigap menuntun Shireen untuk duduk kembali.

"Perut aku sakit banget Mas," keluhnya memejamkan mata.

"Kenapa? Kamu salah makan? Atau gak makan siang?" tanya Arzan khawatir.

Shireen menggeleng sebagai jawaban.

"Bawa kedalam dulu," suruh Kiyai Zharif yang langsung diangguki Arzan.

Arzan menggendong Shireen ala bridal style ke dalam dan mendudukkan nya disofa.

"Arzan, Shireen kenapa?" tanya Ummi Zalfa panik.

"Gak tau Oma, katanya perutnya sakit."

"Kamu mau datang bulan Nak?"

Shireen menggeleng, ia tak kuat lagi untuk sekedar berbicara.

"Mas, sakit banget...."

"Astaghfirullah! Arzan, bawa Shireen kerumah sakit sekarang!" perintah Ummi Zalfa saat darah mengalir di kaki Shireen.

"Astaghfirullah, sayang. Kamu kenapa?"

"Sakit Mas..."

Tanpa pikir panjang Arzan langsung menggendong Shireen dan membawanya ke dalam mobil. Setelah itu menuju rumah sakit terdekat.

"Kak Iren kenapa Oma?" tanya Arfathan yang memang tidak tahu. Karena tadi ia tidak ikut bicara bersama Kiyai Zharif di teras.

"Kak Iren sakit, tadi dibawa ke rumah sakit sama Arzan."

"Sakit apa Oma?"

"Oma juga gak tau sayang."

"Telfon Umma aja Oma, biar Umma kerumah sakit juga," saran Arfathan.

Ummi Zalfa mengangguk dan mengambil ponselnya untuk menelpon Syakhira. Ia tidak bisa hadir karena sebentar lagi akan mengisi acara rutin di Pesantren.

...🦋🦋...

Sesampainya dirumah sakit, Arzan segera memanggil suster untuk membantu Shireen ke ruangan.

"Silahkan tunggu Pak."

Accidental LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang